Seberapa besar kerugian negara dalam kasus impor daging dibanding Hambalang dan Century

Jakarta (ANTARA News) - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mempertanyakan rencana pemanggilan Ketua Majelis Syuro dan Presiden PKS, Hilmi Aminuddin dan Anis Matta oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai saksi dalam kasus impor daging dan pencucian uang.

"Kami pertanyakan pemanggilan tersebut. Dalam struktur PKS keduanya adalah pimpinan partai. Beliau juga adalah guru spritual kami, syeh sekaligus pemberi ilmu kehidupan bagi kader PKS," kata Juru Bicara PKS, Mardani Ali Sera di Jakarta, Rabu.

Ia menilai, rencana pemanggilan keduanya tak lebih dari bentuk politisasi yang dilakukan KPK terhadap PKS dibanding penegakan hukumnya sendiri.

"Jangan dijadikan komoditas politik karena kalau itu dipolitisasi, KPK akan berhadapan dengan publik yang masih miliki hati nurani," katanya.

Ia juga mencontohkan, kasus Hambalang, Bank Century yang telah terang benderang, KPK sepertinya tak bersikap tegas.

"Kenapa yang sudah jelas-jelas seperti kasus Century, Hambalang, KPK seolah-olah tak bergeming. Seberapa besar kerugian negara dalam kasus impor daging dibanding Hambalang dan Century," katanya.

Politisasi terhadap PKS juga terlihat dari pemanggilan beberapa artis seperti Ayu Azhari, penyitaan mobil PKS yang dilakukan malam hari.

"Mantan Presiden PKS. M Luthi Hasan Ishaaq saja kami serahkan, masak mobil tak diserahkan," katanya.

"Kami mendukung KPK dalam memberantas korupsi. Tapi harus profesional dan proporsional. Kami ingatkan KPK agar beradab, beretika. Kami bukan penjahat tapi partai yang sah," katanya.

Bila KPK tetap melakukan politisasi terhadap PKS, mau tak mau PKS akan melakukan perlawanan.

"Semut saja diinjak oleh gajah, pasti akan menggigit," pungkas Mardani. (Zul)

Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2013