Fokusnya ke pengawasan keberadaan WNA

Jakarta (ANTARA) - Pelabuhan Tanjung Priok memerlukan tim pengawasan orang asing (PORA) untuk mencegah kejahatan transnasional di kawasan itu.

"Karenanya sinergi dan koordinasi dengan Tim PORA Jakarta Utara sangat diperlukan. Fokusnya ke pengawasan keberadaan WNA (warga negara asing) karena per hari bisa sampai 4.584 orang datang ke pelabuhan ini," kata Kepala Divisi Keimigrasian Kanwil Kemenkumham DKI Jakarta Pamuji Raharja di Jakarta Utara, Rabu.

Tim Pengawasan Orang Asing (TIM PORA) adalah adalah tim yang terdiri dari instansi dan/atau lembaga pemerintah yang mempunyai tugas dan fungsi terkait dengan keberadaan dan kegiatan orang asing.

Bahkan saat rapat bersama Tim PORA Jakarta Utara, Ia menyebutkan, Kepolisian Resor Pelabuhan Tanjung Priok memaparkan sejumlah kejahatan transnasional yang bisa terjadi ketika WNA luput diawasi seperti terorisme, peredaran narkoba, perdagangan orang dan serangan siber.

Ia menyebutkan bahwa sepanjang 2023, rata-rata ada 4.584 warga negara asing (WNA) menjadi kru kapal di Pelabuhan Tanjung Priok.

Baca juga: Kemenkumham DKI minta pendalaman dokumen perjalanan untuk cegah TPPO

Data tersebut dihimpun selama periode 1 Januari 2023 hingga 13 September 2023 oleh petugas Kantor Imigrasi Kelas I Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Tanjung Priok.

Ia menambahkan, mendekati tahun politik 2024, Tim PORA juga diajak untuk mencegah segala potensi kecurangan yang ada, termasuk memasukkan data WNA ke dalam daftar pemilih tetap (DPT) KPU seperti pada Pemilu 2019.

Data Divisi Keimigrasian Kanwil Kemenkumham DKI Jakarta menyebutkan, kedatangan kru asing periode Januari hingga 13 September 2023 berjumlah 4.584 kru, dengan jumlah 232 kapal.

Sementara itu, kegiatan Tim PORA Jakarta Utara rutin dilakukan setahun dua kali, untuk memberikan informasi atau masukan-masukan dari instansi lain berupa kegiatan orang asing yang ada di wilayah Kota Jakarta Utara.

Baca juga: Imigrasi Priok lebih aktif cegah keberangkatan PMI non-prosedural

Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2023