semoga dapat bermanfaat besarJakarta (ANTARA) - Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) secara simbolis menyerahkan bantuan makanan tambahan bagi 103 anak balita karena terindikasi tengkes (stunting) di Jakarta Timur.
"Saya ucapkan terima kasih kepada Kemenlu atas kolaborasi yang terjalin ini, semoga dapat bermanfaat besar dalam penuntasan angka 'stunting'," kata Wali Kota Administrasi Jakarta Timur Muhammad Anwar saat menerima bantuan itu di Jakarta, Rabu.
Menurutnya, bantuan itu merupakan wujud sinergi vertikal melalui Pemerintah Pusat kepada Pemprov DKI Jakarta, khususnya di Jakarta Timur.
Menurut dia, sebanyak 103 anak balita yang terindikasi tengkes di Jakarta Timur masing-masing akan menerima Rp1,2 juta untuk 56 hari berupa pemberian makanan tambahan (PMT).
Bantuan dari Kemenlu itu nantinya diserahkan kepada Baznas/Bazis Jakarta Timur, yang akan dikelola dan didistribusikan kepada mereka.
Baca juga: Gelar Rembuk Stunting, Pemkot Jaktim optimistis angka stunting turun
Selain itu, Wali Kota Jakarta Timur menegaskan dalam pengentasan tengkes tidak hanya sebatas pemberian PMT saja.
Namun, lanjutnya, secara berkala puskesmas dan seluruh mitra Pemkot Jakarta Timur juga memberikan penyuluhan kepada para anak dan orang tuanya termasuk orang tua asuh terkait pola makan sehat, serta seimbang serta hal lainnya.
"Itu berguna untuk pengetahuan dalam rangka pencegahan 'stunting'," katanya.
Pelaksana Tugas (Plt) Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur Lisbeth Regina Panjaitan mengatakan pihaknya bersama Baznas/Bazis Jakarta Timur akan menyerahkan bantuan ini kepada 90 anak gizi buruk dan 13 balita gizi kurang.
"Nantinya, PMT yang diberikan ini berupa makanan kudapan tinggi protein hewani dan satu kali makanan lengkap dalam tiap paketnya," ujarnya.
Baca juga: Tekan stunting, dua perusahaan ritel serahkan 250 paket nutrisi
Pemkot Jaktim pun menargetkan angka tengkes bisa turun di bawah 14 persen dengan berbagai program.
Saat ini untuk Jakarta Timur masih di angka 14,4 persen dan ditargetkan nol persen di 2024.
Secara umum untuk di Provinsi DKI Jakarta, kasus tengkes di Jakarta Timur masih di bawah angka Provinsi DKI Jakarta sebesar 14,8 persen.
Sementara itu, Kepala Biro Umum Kemenlu Arianto Surojo menyebutkan pemberian bantuan makanan tambahan itu sebagai rasa peduli kepada mereka.
"Kita sama-sama berharap semua dapat berjalan sesuai rencana. Semoga bantuan ini dapat membantu para balita 'stunting' di Jakarta Timur," kata Arianto.
Baca juga: Pemkot Jaktim gandeng berbagai pihak untuk atasi stunting
Sementara itu, Kepala Biro Umum Kemenlu Arianto Surojo menyebutkan pemberian bantuan makanan tambahan itu sebagai rasa peduli kepada mereka.
"Kita sama-sama berharap semua dapat berjalan sesuai rencana. Semoga bantuan ini dapat membantu para balita 'stunting' di Jakarta Timur," kata Arianto.
Baca juga: Pemkot Jaktim gandeng berbagai pihak untuk atasi stunting
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2023