Jakarta (ANTARA) - Pada tanggal 12-14 September 2023, telah berlangsung pertemuan perwakilan administrasi pabean dari seluruh negara anggota ASEAN, yaitu the 33rd ASEAN Customs Capacity Building Working Group (CCBWG) di Jakarta. Pertemuan ini dilaksanakan dengan tujuan mengeksplorasi berbagai isu terkait peningkatan dan pengembangan kapasitas administrasi kepabeanan, dalam upaya memfasilitasi perdagangan yang aman dan efisien di seluruh ASEAN. Hasil dari pertemuan ini dapat memberikan technical assistance dan memastikan bahwa ASEAN dapat terus maju bersama dalam hal administrasi kepabeanan.


Kepala Subdirektorat Humas dan Penyuluhan Bea Cukai, Encep Dudi Ginanjar, pada Selasa (19/09) menjelaskan CCBWG merupakan salah satu forum kerja sama kepabeanan di ASEAN yang pada periode 2023- 2025, dipimpin oleh Indonesia, dalam hal ini diwakili oleh Bea Cukai. Dalam pertemuan ke-33 tersebut, hadir perwakilan 10 administrasi kepabeanan di ASEAN, Sekretariat ASEAN selaku fasilitator, dan ASEAN Dialogue Partner yaitu Australia dan Jepang.


"Para peserta dari seluruh negara anggota ASEAN berkumpul untuk berbagi ilmu pengetahuan dan pengalaman terbaik, atas perkembangan modernisasi reformasi kepabeanan, administrasi sumber daya manasia, mempersempit kesenjangan pembangunan, manajemen pengetahuan, serta technical assistance/bantuan teknis, baik antarnegara anggota ASEAN maupun dari mitra wicara ASEAN. Pertemuan kali ini juga merupakan pertemuan pertama yang dihadiri Timor Leste sebagai obserever di CCBWG sejak aksesinya ke ASEAN," katanya.

Dalam kesempatan itu, delegasi Indonesia menyampaikan laporan penyelenggaraan National Workshop on Knowledge Management yang telah diselenggarakan pada 11 September 2023. Workshop tersebut merupakan tindak lanjut pertemuan CCBWG dengan tujuan untuk mendorong implementasi manajemen pengetahuan, yang dapat mengakselerasi proses pengambilan keputusan dan pengembangan inovasi bagi administrasi kepabeanan di ASEAN. Salah satu target utamanya adalah untuk menilai level implementasi knowledge management di tiap-tiap negara anggota ASEAN.


Selain itu, disampaikan pula penyelenggaraan Workshop on Information Communication Technology (ICT) for Customs Automation and Single Window, yang ditujukan untuk administrasi kepabeanan Kamboja, Laos, Myanmar, dan Vietnam pada bulan Agustus 2023 di Jakarta, serta rencana pelaksanaan Workshop on Vessel Search di Batam pada bulan Oktober 2023. Indonesia juga memperbarui daftar para experts di bidang kepabeanan agar terus konsisten dapat memberikan bantuan teknis di area-area yang dibutuhkan oleh negara anggota ASEAN.


"Dalam kurun waktu tiga tahun, Indonesia telah berbagi pengetahuan dan keahliannya kepada negara anggota ASEAN dalam berbagai bidang, antara lain Technical Assistance on Post Clearence Audit (PCA), kepada Brunei Darussalam dan Filipina di tahun 2020, serta kepada Malaysia di tahun 2021, On the Job Training on PCA untuk Laos dan Workshop on Passenger Assessment di tahun 2022, serta Sub-Regional Workshop on Authorized Economic Operator (AEO) Programme di tahun 2023," rinci Encep.


Ia pun menegaskan bahwa pertemuan 33rd ASEAN CCBWG ini menjadi bukti komitmen Bea Cukai dan kerja sama antarnegara anggota ASEAN untuk mengembangkan kapasitas pejabat kepabeanan dan mewujudkan visi ASEAN. "Dalam mencapai tujuan bersama diperlukan kerja sama yang erat antara negara-negara anggota, dan kegiatan 33rd ASEAN CCBWG menjadi bukti komitmen kami dalam mewujudkan visi ASEAN untuk menjadi kawasan ekonomi yang terintegrasi dan kompetitif. Kami berharap pertemuan ini dapat membawa manfaat besar bagi negara-negara anggota ASEAN dan pemangku kepentingan terkait," tutup Encep.

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2023