Jakarta (ANTARA News) - Menko Perekonomian yang juga pelaksana tugas Menteri Keuangan, Hatta Rajasa, memastikan bahwa pemerintah akan merevisi target pertumbuhan ekonomi 2013 dari yang tercantum dalam APBN sebesar 6,8 persen, mengingat kondisi perekonomian global yang belum membaik.
"Pertumbuhan ekonomi masih 6,8 persen harus direvisi, kita harus realistis bahwa ekonomi dunia masih seperti ini," ujarnya.
Menurut Hatta, asumsi pertumbuhan pada 2013 diperkirakan hanya berada pada kisaran 6,3 persen-6,4 persen dan saat ini penghitungan tersebut masih berada dalam kajian, sebelum pengajuan APBN-Perubahan.
"Kalau kita lihat, range kita itu segitu, masih kita dalami," kata Hatta.
Hatta juga mengatakan target lifting minyak dalam APBN 2013 yang mencapai 900.000 barel per hari akan mengalami revisi karena produksi minyak tahun ini diperkirakan makin turun.
"Lifting sudah tidak mungkin mencapai angka yang kita targetkan 900.000 barel per hari, mungkin sekitar 800.000-an barel," ujarnya.
Selain itu harga minyak mentah Indonesia atau ICP juga diperkirakan mengalami perubahan, walaupun saat ini rata-rata harga minyak dunia masih sesuai asumsi APBN sebesar 100 dolar AS per barel.
"Harga `crude` mungkin kita lihat ada sesuatu, dan semua itu akan berpengaruh pada penerimaan. Itu nanti akan kita lakukan pembahasan," kata Hatta.
Pemerintah segera mengajukan APBN-Perubahan untuk dilakukan pembahasan dengan DPR RI, karena saat ini sejumlah asumsi makro sudah tidak menunjukkan kesesuaian dengan kondisi terkini dan mempengaruhi postur anggaran.
Selain itu, pengajuan APBN-Perubahan ini juga membahas penambahan belanja bantuan sosial sebagai kompensasi yang belum dianggarkan dalam APBN, untuk mengantisipasi rencana kenaikan harga BBM bersubsidi.
Saat ini asumsi makro dalam APBN 2013, antara lain pertumbuhan ekonomi 6,8 persen, laju inflasi 4,9 persen (yoy), tingkat bunga SPN 3 bulan 5 persen, nilai tukar Rp9.300 per dolar AS, harga ICP 100 dolar AS per barel, lifting minyak 900.000 barel per hari dan lifting gas 1.360.000 setara minyak
Pewarta: Satyagraha
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013