Penguatan respons bagi masyarakat itu merupakan rangkaian setelah kami memberikan hibah alat instrumen peringatan dini untuk penyebaran informasi kepada masyarakat

Probolinggo, Jawa Timur (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memberikan sosialisasi penguatan respons masyarakat tentang peringatan dini bencana erupsi Gunung Bromo di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.

"Penguatan respons bagi masyarakat itu merupakan rangkaian setelah kami memberikan hibah alat instrumen peringatan dini untuk penyebaran informasi kepada masyarakat, bukan alat pemantauannya," kata Analis Kebencanaan Ahli Muda Direktorat Peringatan Dini BNPB dalam keterangan tertulis yang diterima di Kabupaten Probolinggo, Rabu.

Menurutnya, pihak BNPB akan membentuk tim siaga bencana langsung di desa titik alat itu berada dengan koordinator atau penanggungjawabnya dari kepala desa setempat setelah dilakukan penguatan respons bagi masyarakat tentang peringatan dini erupsi Bromo.

Baca juga: Kawasan Bromo dikunjungi ratusan wisatawan dibuka pascakebakaran

"Jadi tidak hanya struktural tetapi kami juga mengintervensi kultural di masyarakat. Kami sudah memasang satu tower yang berisi 8 toa (pengeras suara), dan kalau menyala bisa 4 hingga 6 kilometer terdengar tanpa barrier atau penghalang," tuturnya.

Ia menjelaskan, BNPB juga memasang repeater yang berguna sebagai penguat sinyal seperti BPBD kepada alat tersebut yang ada di lapangan.

"Karena kami tahu posisi demografi banyak barrier bukit-bukit tinggi, sehingga akan kami pasang ada 3 alat, satu alat kontrolnya ada di BPBD, 1 repeater dekat dengan towernya Telkomsel dan satu lagi tower untuk 8 toa sendiri yang kecil-kecil," katanya.

BNPB sudah melakukan kegiatan yang merupakan prioritas nasional untuk pembentukan tim siaga bencana di daerah dan harapannya dapat direplikasi oleh daerah karena sifatnya stimulan.

Baca juga: BB TNBTS gandeng pelaku jasa wisata tingkatkan edukasi pengunjung

"Daerah dapat mereplikasi baik melalui APBD maupun dari anggaran lainnya melalui kerja sama dengan lembaga usaha maupun lembaga non pemerintah lainnya," ujarnya.

Sementara Bupati Probolinggo Timbul Prihanjoko menyambut baik penguatan respon masyarakat dalam suatu sistem penanganan bencana berbasis masyarakat karena masyarakat itu terlibat secara langsung dalam hal kebencanaan.

"Tentunya pemerintah daerah sangat senang sekali dengan adanya upaya itu karena apapun bentuknya, dalam rangka bagaimana masalah kebencanaan betul-betul bisa ditangani dengan baik," katanya.

Dengan adanya pemasangan alat deteksi dini bencana erupsi Gunung Bromo diharapkan BPBD Probolinggo bisa memantau semua aktifitas yang berkaitan dengan erupsi Gunung Bromo.

Baca juga: Wisata Gunung Bromo dibuka pascakebakaran hutan dan lahan

Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2023