Sukabumi, Jabar (ANTARA) - Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Sukabumi menjadikan bunga hias dan potong sebagai produk unggulan usaha industri kecil menengah (IKM) dalam upaya mendongkrak pertumbuhan ekonomi daerah dari sektor pertanian.
"Bunga hias dan potong dari Kabupaten Sukabumi memang sudah dikenal luas baik di dalam maupun luar negeri, namun demikian kami ingin terus meningkatkan kualitas dan kuantitas produk untuk memenuhi pasar lokal, nasional maupun ekspor," kata Sekdistan Kabupaten Sukabumi Iman Surahman di Sukabumi pada Selasa, (19/9).
Menurut Iman, bunga hias dan potong yang diproduksi oleh petani Kabupaten Sukabumi merupakan produk usaha unggulan dan tentunya mampu meningkatkan pendapatan petani dan daerah.
Untuk itu, pada puncak perayaan Hari Jadi ke-153 Kabupaten Sukabumi pada Minggu, (17/9) pihaknya mengadakan festival bunga hias di mana dalam kegiatan ini, Distan Kabupaten Sukabumi merangkai bunga hias menjadi burung merak.
Pihaknya ingin menunjukkan bahwa burung merak ini merupakan simbol keindahan dan kemewahan, dengan tujuan untuk mempromosikan produk bunga hias dan potong dari Kabupaten Sukabumi yang memiliki daya tarik sehingga bisa daya tarik baik wisatawan, konsumen maupun investor.
Memang harus diakui, untuk mendongkrak produk unggulan ini tidak bisa dilakukan secara instan atau seperti membalikkan telapak tangan, tetapi butuh proses. Sehingga dengan melalui berbagai proses ini produk bunga hias dan potong Kabupaten Sukabumi menjadi yang terbaik.
"Kami menjadi bunga hias dan potong sebagai produk unggulan karena memiliki nilai ekonomi tinggi bahkan pangsa pasarnya masih terbuka, maka dari itu potensi usaha ini harus benar-benar dimanfaatkan," tambahnya.
Di sisi lain, Iman mengatakan festival bunga hias yang digelar beberapa hari lalu tersebut juga merupakan bentuk penghargaan dari pihaknya terhadap bunga unggulan Sukabumi (ngabumi).
Baca juga: Kementan bagikan 50 ribu bibit tanaman hias ke petani
Baca juga: Mentan: Tingkatkan budi daya bunga krisan, permintaan ekspor tinggi
Pewarta: Aditia Aulia Rohman
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023