Peningkatan kapasitas itu dengan mensinergikan layanan Karirhub dan Job Fair Virtual yang terintegrasi dalam sistem layanan ketenagakerjaan SIAPKerja secara optimal.
"Teknologi informasi merupakan media yang sangat berperan untuk menunjang efektivitas kinerja kita dalam mempertemukan pencari kerja dan pemberi kerja," kata Sekretaris Jenderal Kemnaker Anwar Sanusi di Jakarta, Selasa.
Baca juga: Kemnaker sebut terbatasnya lapangan kerja tantangan bonus demografi
Saat membuka kegiatan Peningkatan Kapasitas Pengelola Karirhub dan Job Fair Virtual bagi Dinas Ketenagakerjaan Provinsi dan Kabupaten/Kota Wilayah Bali, NTB, dan NTT, melalui sambungan video, ia mengatakan penyelenggaraan pengelola layanan bagi Dinas Ketenagakerjaan Provinsi dan Kabupaten/Kota Wilayah Bali, NTB, dan NTT adalah pendekatan yang paling optimal dalam konteks kekinian.
Ia menekankan bahwa berbagai terobosan bidang ketenagakerjaan harus terus dilakukan mengingat Indonesia diperkirakan menghadapi era bonus demografi beberapa tahun ke depan.
"Bonus demografi adalah masa di mana penduduk usia produktif (15-64 tahun) akan lebih besar dibanding usia nonproduktif (65 tahun ke atas) dengan proporsi lebih dari 60 persen dari total jumlah penduduk Indonesia," katanya.
Baca juga: Kemnaker: Pejabat fungsional harus miliki kompetensi dan integritas
Ia yakin jika Indonesia mampu mengelola bonus demografi tersebut, maka akan memberikan keberkahan bagi Indonesia.
"Pilihan kebijakan harus kita ambil sebijak-bijaknya. Caranya, kita memiliki sebuah sistem yang menjembatani penyedia lapangan kerja dan penyedia tenaga kerja," tuturnya.
Anwar mengatakan bahwa dengan adanya sistem layanan ketenagakerjaan, keuntungan yang didapatkan tidak hanya memudahkan dalam mempertemukan supply and demand pasar kerja, tetapi juga menjadi database bagi pembangunan ketenagakerjaan nasional.
Baca juga: Kemnaker upayakan para pekerja miliki jaminan sosial ketenagakerjaan
"Kalau sudah terkumpul data dari daerah, maka kita memiliki data Karirhub yang sangat lengkap untuk digunakan siapapun, baik supply, demand, maupun kewirausahaan," ujarnya.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2023