Jakarta (ANTARA) - Crypto Analist Reku Afid Sugiono mengatakan sikap dovish bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) dengan menahan tingkat suku bunga acuannya akan berdampak positif terhadap Aset Kripto.
Menurutnya, langkah Quantitative Tightening (QT) The Fed akan menarik dolar AS dari pasaran, yang kemudian akan ditempatkan oleh para investor ke instrumen investasi tertentu, termasuk ke Aset Kripto, katanya dalam sesi diskusi media di kawasan SCBD, Jakarta, Selasa.
“Investor merasa bosan dengan (suku bunga) stagnan, kemudian, mereka mencoba berinvestasi atau diversifikasi portofolio mereka ke instrumen investasi yang berisiko seperti Kripto,” ujar Afid.
Sementara itu, Financial Expert Ajaib Kripto Panji Yudha mengatakan hasil The Federal Open Market Committee (FOMC) The Fed pada Kamis dini hari (21/09) waktu Indonesia nanti, akan berpotensi menyebabkan volatilitas signifikan ke harga Aset Kripto.
Ia mencontohkan, pada Juni 2023 lalu, The Fed sempat menahan suku bunga acuannya di kisaran 5,00 sampai 5,25 persen, dan berhasil mendorong harga Bitcoin hingga mencapai 31.400 dolar AS.
“Maka tidak menutup kemungkinan, apabila pekan ini The Fed kembali menahan suku bunga acuannya di kisaran 5,25 sampai 5,50 persen, seharusnya berdampak positif ke harga Kripto,” ujar Panji.
Dari dalam negeri, pertumbuhan adopsi Aset Kripto di Indonesia menurut Indeks Adopsi Kripto Global 2023 Chainalysis yang terbit pada Selasa (12/09) mencatat bahwa Indonesia berada di peringkat ketujuh.
Pertumbuhan adopsi tersebut mendongkrak naik jumlah investor Kripto di Tanah Air, yang mana Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) mencatat jumlah investor Kripto di Indonesia per Juli 2023 telah mencapai 17,67 juta orang.
Pada pekan ini, pelaku pasar akan mencermati keputusan The Fed yang akan merilis Fed Funds Rate (FFR) pada hari Kamis dini hari (21/09) waktu Indonesia, sekaligus, pada hari yang sama, para pengamat pasar juga menantikan proyeksi ekonomi FOMC, pernyataan FOMC, dan konferensi pers FOMC.
Menurut CME FedWatch Tool menunjukkan peluang sebesar 98 persen bank sentral akan mempertahankan suku bunga acuannya di angka 5,25 sampai 5,50 persen pada pertemuan bulan ini.
Baca juga: IMF dan regulator tetapkan peta jalan untuk atasi risiko kripto
Baca juga: Indonesia resmi miliki bursa kripto, kliring dan pengelola aset kripto
Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023