Ambon (ANTARA) - Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) wilayah XX berkolaborasi dengan peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional melakukan ekskavasi atau penggalian arkeologis penyelamatan informasi sisa-sisa struktur yang ada di sekitaran Benteng Duursterde di Saparua, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku.

Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) wilayah XX berkolaborasi dengan peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional melakukan ekskavasi atau penggalian arkeologis penyelamatan informasi sisa-sisa struktur yang ada di sekitaran Benteng Duursterde di Saparua Kabupaten Maluku Tengah, Maluku. ANTARA/ Ho- BPK Wilayah XX.

Kegiatan ekskavasi bertujuan untuk melacak kembali struktur lama yang tampak pada denah yang dibuat F.M.S. (surveyor lapangan di masa VOC) pada tahun 1700, di mana beberapa struktur tersebut kini sudah tidak terlihat, Kata Ketua Tim ekskavasi benteng Duurstede, Sandy Maulana Yusuf di Ambon, Selasa.

Ia mengatakan, kegiatan ekskavasi kegiatan dilakukan mulai 15 - 23 September 2023, sebagai bagian perlindungan cagar budaya terkait sisa-sisa struktur yang ada di sekitaran Benteng Duursterde.

Kegiatan ekskavasi tim mengupas lapisan tanah pada tiga sisi, yaitu sisi utara, bagian tengah, dan sisi selatan.

"Dari hasil kegiatan kami berhasil menemukan struktur yang selaras dengan denah tersebut di semua bagian, baik utara, selatan, maupun tengah," katanya.

Baca juga: "Duurstede Festival" diharapkan dongkrak pariwisata Kepulauan Lease

Ia menyatakan, temuan struktur jika dilihat dari denah ada semacam ruang dalam benteng dimana setiap ruangan memiliki fungsi masing- masing.

Di sisi Utara ditemukan struktur kamar sersan dan pengawal, bagian tengah ada gereja dan rumah pimpinan VOC, juga gudang beras, sementara di bagian selatan ada gudang pala dan cengkeh.

Baca juga: Seni dan tradisi Maluku ditampilkan di Duurstede Festival

Tim, katanya, berusaha menemukan jejak di mana jejak berupa fondasi lama, yakni dinding dengan bahan dari batu kapur kondisinya seperti bangunan tua pada umumnya.

Kondisi fondasi sudah hancur tetapi strukturnya masih kuat dan cukup keras, tetapi tidak lagi berdiri tegak seperti fondasi pada umumnya dari bahan batu kapur.

Baca juga: Ribuan Masyarakat Saparua Saksikan Festival Duurstede

Sandy menambahkan, proses ekskavasi pihaknya telah membuka struktur dan tidak lagi ditutup melainkan ditampakkan agar dapat dilihat para pengunjung benteng Duurstede.

"Kamu juga menambahkan papan informasi, sehingga pengunjung dapat melihat proses ekskavasi," katanya.

Kegiatan ekskavasi yang dilakukan BPK Wilayah XXX tahun 2023 dilaksanakan yang pertama di benteng Amsterdam Negeri Hila, kedua akan dilakukan antara benteng kapahaha di Negeri Morella, atau benteng Duurstede Saparua.

Pewarta: Penina Fiolana Mayaut
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2023