Karena potensi meletus bisa terjadi, warga hendaknya mematuhi radius bahaya dengan tidak melakukan aktivitas tiga kilometer dari kawah puncak

Kabupaten Kepulauan Sangihe (ANTARA) -
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) berharap warga Kabupaten Kepulauan Sangihe mematuhi radius bahaya Gunung Awu yang ada di pulau tersebut.

"Gempa-gempa vulkanik Gunung Awu berfluktuasi terkadang cenderung meningkat, secara visual tidak ada perubahan di kawah," kata Ketua Tim Kerja Gunung Api, PVMBG, Ahmad Basuki melalui sambungan telepon genggam di Manado, Rabu.

Baca juga: Gunung Awu di Sulut bentuk kubah lava menyumbat puncak kawah

Dia mengatakan, di puncak gunung terdapat kubah lava yang menyumbat kawah dan kubah lava tersebut adalah bekas erupsi sebelumnya.

"Masih terekam gempa-gempa vulkanik dalam, gempa-gempa dangkal masih fluktuatif. Statusnya saat ini masih waspada level dua. Meskipun berstatus waspada namun namun berpotensi meletus," ujarnya.

Karena potensi meletus bisa terjadi, Ahmad berharap warga mematuhi radius bahaya dengan tidak melakukan aktivitas tiga kilometer dari kawah puncak

Baca juga: PVMBG: Kegempaan Gunung Awu di Sangihe-Sulut masih di atas normal

"Ketika warga mematuhi radius bahaya tersebut, apabila meletus warga masih tetap aman," ujarnya.

Pada periode pengamatan tanggal 18 September 2023, pukul 00.00 WITA hingga 24.00 WITA terekam satu kali gempa embusan amplitudo empat milimeter selama 34 detik.

Terekam pula sebanyak tujuh kali gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo empat milimeter, durasi antara enam hingga 10 detik, gempa vulkanik dalam terekam sembilan kali dengan amplitudo antara empat milimeter hingga 44 milimeter selama 10-18 detik.

Terekam juga sebanyak 25 kali gempa tektonik jauh amplitudo antara empat hingga 25 milimeter, S-P: 16-19 detik dengan durasi 60-193 detik.

Baca juga: Siaga III, warga masih dilarang BPBD Sangihe dekati puncak Gunung Awu

Pewarta: Karel Alexander Polakitan
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2023