Pembangunan konstruksi struktur gedung utama dan struktur gedung workshop pada hari ini sudah mencapai tahap akhir, yang kita sebut sebagai topping off dengan progres secara keseluruhan mencapai 38 persenPurwakarta (ANTARA) - Plt. Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Putu Juli Ardika menyampaikan, progres pembangunan atau konstruksi struktur gedung Indonesia Manufacturing Center (IMC) di Purwakarta telah memasuki tahap akhir yakni penutupan bagian teratas gedung/pemasangan atap (topping off).
"Pembangunan konstruksi struktur gedung utama dan struktur gedung workshop pada hari ini sudah mencapai tahap akhir, yang kita sebut sebagai topping off dengan progres secara keseluruhan mencapai 38 persen," ujar Putu dalam Topping Off Ceremony IMC di Purwakarta, Jawa Barat, Selasa.
Sisa pekerjaan sebesar 62 persen terdiri dari pekerjaan lanjutan berupa arsitektur, interior, elektrikal, mekanikal, dan plumbing serta pekerjaan lanskap.
Berdasarkan target yang ditetapkan Kemenperin, progres pembangunan pada akhir tahun ditargetkan mencapai 66 persen.
"Pembangunan IMC seluruhnya yang terdiri dari gedung utama, workshop, masjid, bangunan MEP, gardu PLN, pos jaga, hardscape, dan landscape ditargetkan akan selesai 100 persen pada bulan Juni 2024," ujarnya.
Ia juga melaporkan, proyek IMC menggunakan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) barang atau material sebesar 43,32 persen, TKDN jasa 83,46 persen. Sehingga total penggunaan TKDN selama proyek pembangunan IMC hingga 13 September 2023 mencapai 71,39 persen.
Baca juga: Kemenperin teken MoU dengan Korsel tingkatkan kapasitas SDM industri
Gedung IMC bakal dihiasi dengan komponen yang merupakan kearifan lokal setempat yakni berupa batu roster, terakota, paving block, grass block, dan kansteen yang seluruhnya merupakan ciri khas serta diproduksi di Purwakarta.
'Dengan membelanjakan APBN untuk produk dalam negeri ini diharapkan dapat memberikan multiplier effect bagi perekonomian nasional, antara lain meningkatkan industri permesinan, pendapatan pajak naik, penyerapan tenaga kerja, menumbuhkan IKM/UMKM, maupun menumbuhkan sektor ekonomi lainnya," katanya.
IMC dibangun di atas lahan seluas 11 hektare, ditambah lahan seluas 3.600 meter persegi yang baru dibeli pada April 2023 untuk menghubungkan lahan IMC yang sudah ada alias eksisting dengan jalan raya depan.
"Pembelian lahan ini merupakan jawaban terhadap kajian Analisis Dampak Lalu Lintas (Andalalin), yang merekomendasikan agar gerbang akses keluar masuk kendaraan dari dan menuju IMC berada di sisi jalan yang lebar agar tidak menimbulkan kemacetan dan mengganggu aktifitas warga," katanya.
Baca juga: Kemenperin: Hilirisasi silika guna pengembangan industri semikonduktor
Baca juga: Kemenperin pacu pengembangan industri hilir olahan kakao
Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2023