Semalam dari kunjungan Pak Pj (Penjabat) Gubernur (ke TPA Jatibarang) memberikan arahan untuk menggunakan water bombing
Semarang (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang berupaya menuntaskan proses pemadaman Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jatibarang yang saat ini sudah memasuki tahap pendinginan dengan menggunakan water bombing atau bom air melalui helikopter.
"Semalam dari kunjungan Pak Pj (Penjabat) Gubernur (ke TPA Jatibarang) memberikan arahan untuk menggunakan water bombing," kata Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu di Semarang, Jawa Tengah, Selasa.
Ita, sapaan akrab Hevearita, mengatakan pada hari ini juga akan menandatangani penetapan status tanggap darurat sebagai persyaratan untuk meminta bantuan water bombing.
"Sekaligus, sebagai antisipasi juga. Kemarin kami lihat banyak mobil pemadam pipanya wis bocor-bocor, sehingga dengan tanggap darurat ini bisa untuk mengevaluasi, membeli pipa untuk mobil Damkar," katanya.
Baca juga: Wali Kota: Pendinginan kebakaran TPA Jatibarang butuh waktu seminggu
Rencananya, kata dia, helikopter yang membawa water bombing akan menuju Semarang setelah menjalankan tugas pemadaman di TPA Putri Cempo, Solo.
"Pak Pj Gubernur juga menyampaikan water bomber dari Solo. Setelah Solo, nanti ke Semarang," katanya.
Meski sudah dalam proses pendinginan, diakui Ita, titik api kemungkinan masih bisa muncul dan membesar jika tidak diantisipasi, mengingat material yang terbakar mengandung gas metana.
Dilihat dari lokasi kebakaran, lanjutnya, TPA Jatibarang mengandung banyak gas metana yang berpotensi membuat api membesar dan jika didiamkan akan menyebar, walaupun di zona pasif.
"Kemarin, dilihat dari drone ada yang ketinggiannya 60 meter, ada yang 30 meter. Nah, yang di dalam ini tidak bisa terdeteksi. Makanya semalam Pak Pj Gubernur memberikan arahan water bombing'sehingga bisa sampai bener-bener ke bawah," katanya.
Baca juga: Kebakaran landa TPA Jatibarang Semarang
Baca juga: Petugas berupaya padamkan kebakaran TPA Jatibarang hingga Senin malam
Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023