"Dahlan menyatakan bahwa tahun ini (2013) kinerja pabrik gula terus meningkatkan keuntungan, setelah pada 2011 umumnya merugi," kata Kepala Bagian Humas dan Protokoler Kementerian BUMN Faizal Halimi, kepada Antara, di Jakarta, Senin.
Menurut Faizal, Dahlan usai meresmikan contoh produksi monorel pada siang hari di PT Inka (Persero), Madiun, langsung meninjau tiga pabrik gula di wilayah itu.
Pabrik gula yang pertama dikunjugi Dahlan, yaitu PG Rejo Agung milik PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI).
Pabrik yang puluhan tahun sebelumnya menderita rugi dengan kondisi sangat memprihatinkan, kini sudah berubah drastis.
Pada tahun 2011 PG Rejo Agung mengalami defisit Rp4 miliar, namun pada tahun 2012 mencetak untung Rp66 miliar.
Jika pada tahun 2011 kapasitas produksi di bawah 500 ton per tahun, kini sudah mencapai di atas 550 ton dengan tingkat rendemen menjadi 6,88 melonjak dari sebelumnya 6,3.
Selanjutnya Dahlan meninjau PG Pagotan milik PTPN XI yang pada akhir tahun 2012 memproduksi gula sebanyak 29.000 dengan rendemen 7,62, melonjak dari produksi 19.000 ton dengan rendemen 6,8.
Saat yang bersamaan, PG Pagotan ini membukukan laba bersih Rp18 miliar, melonjak dari sebelumnya yang mengalami rugi Rp15 miliar.
Setelah itu, Dahlan menyambangi PG Kanigoro. Pabrik yang pada tahun 1894 milik PTPN XI ini, sebelumnya rugi R13,8 miliar, maka pada tahun 2012 mulai untung sebesar Rp25 juta.
Tingkat produksi juga meningkat menjadi 10.000 ton dengan rendemen 7, dari sebelumnya 7.000 ton dengan rendemen 6,6.
Dahlan selanjutnya bergerak ke Kabupaten Probolinggo, meninjau tiga pabrik gula, yaitu PG Wonolangan yang sudah untung Rp26 miliar, PG Gending untung Rp134 juta dari sebelumnya rugi Rp9 miliar, dan PG Pajarakan dari rugi Rp9,2 miliar 2011 menjadi untung Rp4 miliar Rp2012.
Melihat kondisi keuangan pabrik gula tersebut, Dahlan meyakini pada 2013 kinerjanya akan lebih baik.
"Pabrik-pabrik gula ini kini layak dibanggakan baik dari sisi kebersihan, dan kinerja keuangna yang terus melonjak," tegas Dahlan.
PTPN XI sendiri dalam mengembangkan pabrik gula tersebut, menetapkan motto "ProAKSI" yaitu, "Produktif, Amanah, beKualitas, Simpati, Inovatif".
Pada setiap PG yang dikunjungi, Dahlan menyalami seluruh buruh dan karyawan, sehingga memompa semangat karena mereka merasa bangga bekerja di PG dan bertekad untuk bangkit dan berubah.
"Inilah modal dasar kebangkitan pabrik-pabrik gula. Orangnya sama, mesinnya tetapi hasil berbeda," ujar Dahlan.
Sebelumnya pada awal 2012, ketika Dahlan baru menjabat sekitar 3 bulan sebagai Menteri BUMN, mengumpulkan seluruh PG karena prihatin dengan kondisi yang merugi.
Acara yang berlangsung di Surabaya dengan nama "Bahsul Masail Kubro", ketika itu melahirkan tekad bulat untuk bangkit dengan tanpa mengganti mesin baru.
Namun dengan perbaikan sumber daya manusia, dan perubahan pola usaha, ternyata membuahkan hasil positif.
"Dalam revitalisasi pabrik gula, yang penting perubahan pola pikir SDM. Kini hasilnya menjadi kenyataan," ujar Dahlan.(*)
Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013