Medan (ANTARA) - Dinas Kebudayaan, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disbudparekraf) Sumatera Utara menyatakan, penerapan wisata medis, seperti di Medan melalui "Medan Medical Tourism", harus disertai perubahan paradigma rumah sakit (RS).
"Rumah sakit mesti beroperasi mengikuti konsep pariwisata. Pelayanan tidak bisa mengikuti cara-cara konvensional seperti dahulu," ujar Kepala Disbudparekraf Sumut Zumri Sulthony kepada ANTARA di Medan, Senin.
Zumri melanjutkan, dalam wisata medis, peran dokter, perawat dan tenaga kesehatan lainnya idealnya hanya mengurus pasien. Mereka difokuskan melayani pasien sesuai dengan standar yang ditetapkan.
Pekerja medis di rumah sakit, dia menambahkan, tidak perlu lagi mengerjakan hal-hal non-medis seperti mengganti seprai dan menerima tamu. Menurut Zumri, pelayanan nonmedis di rumah sakit sebisa mungkin mirip dengan hotel.
"Untuk mengganti seprai, misalnya, bisa dilakukan petugas 'housekeeping' dan bukan perawat. Sementara tugas menerima tamu dikerjakan oleh resepsionis. Terkait makanan, semestinya bisa diolah oleh 'chef' (koki-red), tentu dengan nilai gizi yang sesuai," kata dia.
Zumri menilai, ada beberapa rumah sakit di Medan yang sudah mengarahkan pelayanannya sesuai kaidah pariwisata seperti RS Siloam, RS Columbia Asia dan RSU Haji Medan.
Bahkan RSU Haji, dia menuturkan, sudah menjalin kerja sama dengan Politeknik Pariwisata Medan.
"Pola pikir rumah sakit mesti diganti supaya wisata medis dapat berjalan," tutur Zumri.
Di Sumut, salah satu program wisata medis yang tengah berjalan adalah "Medan Medical Tourism".
"Medan Medical Tourism" diluncurkan Wali Kota Medan Bobby Nasution pada 30 Juni 2022, di mana ketika itu dia sekaligus melantik "Medan Medical Tourism Board" atau Dewan Wisata Medis Medan.
Bobby menyebut, Kota Medan mengalami kerugian triliunan rupiah karena banyak warga, termasuk penduduk Sumut yang memilih berobat ke luar negeri bahkan untuk tindakan medis sederhana.
Padahal, dia menilai Medan memiliki rumah sakit dan pelayanan kesehatan mumpuni yang kualitasnya tidak kalah dari negara tetangga.
"Daripada jauh-jauh berobat ke luar negeri, silakan datang ke Kota Medan karena ada fasilitas yang bisa diberikan 'Medan Medical Tourism'," ujar Bobby.
Baca juga: Dinas Pariwisata: "Medan Medical Tourism" padukan berobat-berwisata
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023