BMKG memperkirakan November kita sudah mengalami musim hujan. Insya Allah saat tersebut kondisi sudah mulai normal

Bandung (ANTARA) - Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin menyatakan pihaknya akan melakukan gelar pangan murah (GPM) dalam menyikapi kenaikan harga pangan yang terjadi akibat kekeringan sekarang ini.

"Tadi, kami melakukan rapat terkait inflasi dan kenaikan harga beras sehubungan dengan kekeringan, dengan berbagai pihak dan untuk mengatasi kenaikan harga, kami mengadakan gelar pangan murah," katanya usai rapat Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) di Gedung Sate, Bandung, Jabar, Senin.

Berdasarkan data, gelar pangan murah provinsi telah dilaksanakan di 27 kabupaten/kota sebanyak 57 kali sejak Januari sampai Agustus 2023 dan GPM oleh kabupaten/kota telah dilakukan sebanyak 273 kali.

Untuk September sampai Desember 2023, gelar pangan murah provinsi akan dilaksanakan 32 kali dan kabupaten/kota akan melaksanakan 101 kali.

"Untuk gelar pangan murah, sudah disiapkan anggaran. Ini sudah jadi concern kita, dari BTT (belanja tidak terduga)," ucapnya.

Selain dengan operasi pasar, kata Bey, di Jawa Barat juga disalurkan bantuan pangan dari pemerintah pusat untuk 4,1 juta keluarga penerima manfaat (KPM) dengan masing-masingnya akan menerima beras 10 kilogram.

"Jadi, itu yang terkait beras dan memang kekeringan ini melanda tidak hanya Indonesia, seluruh dunia. BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) memperkirakan November kita sudah mengalami musim hujan. Insya Allah saat tersebut kondisi sudah mulai normal," tuturnya.

Sebelumnya, harga-harga berbagai bahan pokok di pasaran Jawa Barat, termasuk di Kota Bandung telah mengalami kenaikan imbas dari kekeringan yang terjadi.

Baca juga: Jabar kucurkan Rp15 miliar untuk subsidi pasar sembako murah
Baca juga: Jabar gelar operasi pasar murah minyak goreng di 11 kabupaten/kota

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2023