Kami melihat beberapa permasalahan bahwa ares ini hanya bisa ditemukan di acara adat Lombok (begawe) saja, sehingga tidak bisa dinikmati kapan saja. Dengan konsep instan, makanan ares dapat menjadi pilihan buah tangan bagi wisatawan yang berkunjungMataram (ANTARA) - Mahasiswa Universitas Mataram (Unram), Nusa Tenggara Barat, berhasil mengolah sayur ares, makanan khas Lombok dari batang pisang dengan kuah santan menjadi produk instan dalam bentuk kemasan yang dapat dinikmati kapan saja.
"Karena wujudnya dalam bentuk kuah santan, maka kami kemas dalam bentuk olahan kering, persis seperti mie instan, hanya saja perlu dimasak," kata Husnul Wati, Ketua Tim "Ares Instan" saat ditemui di Mataram, Senin.
Ia menjelaskan ide produknya berawal dari keprihatinannya melihat masyarakat Lombok seringkali merindukan masakan ares yang dapat dinikmati kapan saja, serta keinginan menjadikan ares sebagai salah satu oleh-oleh kuliner bagi wisatawan yang berkunjung ke Lombok.
"Kami melihat beberapa permasalahan bahwa ares ini hanya bisa ditemukan di acara adat Lombok (begawe) saja, sehingga tidak bisa dinikmati kapan saja" katanya.
"Selain itu dengan adanya konsep instan, kami rasa ares dapat menjadi pilihan buah tangan bagi wisatawan yang berkunjung," tambahnya.
Lebih lanjut, ia berkeinginan tidak hanya sekedar mengolah ares dalam bentuk produk instan, tapi juga memperkenalkan makanan lokal dengan masa simpan yang lebih lama.
"Kami melihat potensi pariwisata Lombok sangat besar, jadi dengan masa simpan ares instan yang dapat bertahan hingga dua pekan di suhu ruang, kami ingin memperkenalkan produk lokal ini ke luar daerah hingga luar negeri," katanya.
Mahasiswi Fakultas Teknologi Pangan ini juga memaparkan produk yang dibuat dari dana Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Kewirausahaan yang mereka ajukan pada awal Maret lalu.
"Dari 62 proposal PKM Unram yang lolos pendanaan, program kami merupakan salah satunya," katanya.
Bersama dengan keempat rekannya, Irhas Anugrahadi, Ratih Damayyana Dwi Cinthami, Nur Asri Shakila, dan Siti Wahyuni, mereka berencana memasukkan inovasi produk olahan masakan khas Lombok pertama ini, ke beberapa tempat oleh-oleh kuliner yang ada di Lombok.
"Dalam waktu dekat ini, kami akan memasukkan produk kami ke NTB Mall, dan ke beberapa tempat oleh-oleh lainnya," demikian Husnul Wati.
Baca juga: Mahasiswa Universitas Mataram inovasi Sate Tanjung dalam kemasan
Baca juga: Pedas gurih sate rembiga, hidangan wajib coba di Lombok
Baca juga: Unram kembangkan inovasi pakan sapi dari tanaman Lamtoro
Baca juga: Unram dorong mahasiswa tuangkan inovasi dan gagasan melalui PPK Ormawa
Pewarta: Riza Fahriza
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2023