Dili (ANTARA News) - Pemenang Hadiah Nobel Jose Ramos-Horta mengaku ia merupakan salah satu dari tiga calon yang telah dipilih oleh partai berkuasa di Timor Leste untuk memperebutkan kursi perdana menteri di negara itu. Ramos-Horta yang disebut-sebut sebagai calon perdana menteri yang dianggap mampu menyatukan rakyat Timor Leste menyusul kerusuhan selama berminggu-minggu mengatakan Partai Fretilin telah menyarankan ia untuk mencalonkan diri menjadi perdana menteri Timor Leste mendatang. Mantan menteri luar negeri dan pertahanan yang mengundurkan diri karena frustasi melihat krisis politik sehari setelah pengunduran diri Mari Alkatiri sebagai perdana menteri tanggal 26 Juni merupakan tokoh politik independen. Partai itu berjuang agar salah satu dari anggota seniornya terpilih menjadi perdana menteri namun mencantumkan Ramos-Horta dalam daftar singkat dari tiga calon, katanya. Ia mengatakan perdana menteri interim kemungkinan sudah dapat ditunjuk selambat-lambatnya hari Senin. "Para petinggi Fretilin memiliki sifat yang sangat kooperatif dan konstruktif. Mereka menunjukan sikap seorang negarawan yang sebenarnya," katanya dalam wawancara dengan AFP. Ia mengatakan pimpinan interim yang akan membawa Timor Leste untuk mengadakan pemilu tahun depan dapat mencantumkan seorang perdana menteri yang dibantu oleh beberapa wakilnya. "Saya berbicara dengan setiap orang di negeri ini... Saya berbicara dengan anggota masyarakat dan golongan ultra konservatif, umat Muslim maupun Katholik. Saya bersama dengan semua orang," katanya. "Saya yakin jika saya terpilih sebagai perdana menteri di negeri ini beberapa bulan mendatang tugas utama saya adalah menyembuhkan luka, membangun jembatan dialog dan saya akan menugasi wakil saya untuk mengurus bidang ekonomi," katanya.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006