Palembang (ANTARA News) - PT Pupuk Sriwidjaja sejak Januari hingga April 2013 telah menyalurkan pupuk urea nonsubsidi atau komersil ke perkebunan milik perusahaan swasta sebanyak 115.000 ton.
"Realisasi penyaluran pupuk komersil itu ke perusahaan perkebunan di Sumatera Selatan dan delapan provinsi wilayah kerja PT Pusri lainnya yakni Jambi, Bengkulu, Lampung, Bangka Belitung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta," kata Manajer Hubungan Masyarakat PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Sulfa Ganie di Palembang, Senin.
Selain ke perusahaan perkebunan, selama kwartal pertama 2013 pihaknya juga telah menyalurkan pupuk urea nonsubsidi ke sejumlah perusahaan sektor industri sebanyak 23.250 ton, ujarnya.
Menurutnya, guna meningkatkan pendapatan perusahaan, selain melaksanakan kewajiban yang ditugaskan pemerintah untuk menyalurkan pupuk bersubsidi kepada petani, piahknya tetap berupaya melakukan kegiatan bisnis dengan memasarkan pupuk secara komersil.
Pemasaran pupuk secara komersil itu, tidak hanya dilakukan di dalam negeri tetapi juga ada yang diekspor ke sejumlah negara di kawasan Asia.
Berdasarkan data, hingga April 2013 telah dilakukan penjualan pupuk urea ke luar negeri sebanyak 84.233 ton, katanya.
Dijelaskannya, kegiatan pemasaran pupuk urea secara komersil itu akan terus ditingkatkan guna memperluas pasar mengantisipasi peningkatan produksi seiring sedang dibangunnya satu pabrik baru proyek rivitalisasi pabrik urea tertua di dunia Pusri II.
"Saat ini dengan empat pabrik yang memiliki total kapasitas produksi terpasang mencapai 2,262 juta ton pupuk urea per tahun secara umum dapat memenuhi kebutuhan pupuk petani dan perusahaan perkebunan dalam negeri serta sebagian dialokasikan untuk memenuhi permintaan pasar luar negeri," ujar Sulfa. (Y009)
Pewarta: Yudi Abdullah
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013