Peshawar, Pakistan (ANTARA News) - Pasukan Pakistan menyerbu dua tempat persembuyian militan dan membunuh 16 gerilyawan setelah bentrokan hebat tengah malam di sebuah daerah dekat perbatasan Afghanistan yang juga menewaskan dua prajurit, kata militer, Minggu.

Bentrokan itu terjadi setelah ofensif baru militer di Lembah Tirah di daerah suku Khyber, dimana pasukan menyerang milisi Taliban dan Lashkar-e-Islam yang mengancam kota Peshawar, Pakistan baratlaut, lapor AFP.

Khyber terletak di jalur perbekalan NATO menuju Afghanistan, yang digunakan oleh pasukan pimpinan AS untuk mengangkut peralatan militer menjelang penarikan mereka pada 2014, dan para pejabat mengatakan bahwa daerah itu merupakan kunci untuk melindungi Peshawar bagi pemilihan umum bersejarah pekan depan.

"Dalam operasi yang berhasil, pasukan keamanan kemarin malam menguasai Kismat Sur dan Sanghar, dua tempat persembunyian utama militan di Lembah Tirah," kata militer dalam sebuah pernyataan.

"Enam-belas militan tewas dalam operasi itu. Dua personel kemanan mati syahid dan tiga lain cedera," katanya.

"Militan melarikan diri dari daerah itu, meninggalkan sejumlah besar senjata dan amunisi," tambah pernyataan itu.

Khyber adalah salah satu dari tujuh daerah di kawasan suku semi-otonomi Pakistan, dimana Taliban dan militan terkait Al Qaida memiliki pangkalan-pangkalan yang digunakan untuk merencanakan serangan di Afghanistan.

Pakistan dilanda serangan-serangan bom bunuh diri dan penembakan yang menewaskan lebih dari 5.200 orang sejak pasukan pemerintah menyerbu sebuah masjid yang menjadi tempat persembunyian militan di Islamabad pada Juli 2007.

Kekerasan sektarian meningkat sejak gerilyawan Sunni memperdalam hubungan dengan militan Al Qaida dan Taliban setelah Pakistan bergabung dalam operasi pimpinan AS untuk menumpas militansi setelah serangan-serangan 11 September 2001 di AS.

Pakistan juga mendapat tekanan internasional yang meningkat agar menumpas kelompok militan di wilayah baratlaut dan zona suku di tengah meningkatnya serangan-serangan lintas-batas gerilyawan terhadap pasukan internasional di Afghanistan.

Para pejabat AS mengobarkan perang dengan pesawat tak berawak terhadap para komandan Taliban dan Al Qaida di kawasan suku baratlaut, dimana militan bersembunyi di daerah pegunungan yang berada di luar kendali langsung pemerintah Pakistan.

Pasukan Amerika menyatakan, daerah perbatasan itu digunakan kelompok militan sebagai tempat untuk melakukan pelatihan, penyusunan kembali kekuatan dan peluncuran serangan terhadap pasukan koalisi di Afghanistan.

Islamabad mendesak AS mengakhiri serangan-serangan pesawat tak berawak, sementara Washington menuntut Pakistan mengambil tindakan menentukan untuk menumpas jaringan teror.

Sentimen anti-AS tinggi di Pakistan, dan perang terhadap militansi yang dilakukan AS tidak populer di Pakistan karena persepsi bahwa banyak warga sipil tewas akibat serangan pesawat tak berawak yang ditujukan pada militan di sepanjang perbatasan dengan Afghanistan dan penduduk merasa bahwa itu merupakan pelanggaran atas kedaulatan Pakistan.

Pesawat-pesawat tak berawak AS melancarkan puluhan serangan di kawasan suku Pakistan sejak pasukan komando AS membunuh pemimpin Al Qaida Osama bin Laden dalam operasi rahasia di kota Abbottabad, Pakistan, pada 2 Mei 2011. (M014)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013