Jombang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyalurkan sembilan bantuan sosial secara bersamaan di Pendopo Kabupaten Jombang, sebagai wujud intervensi pemerintah untuk mendongkrak daya beli masyarakat.
"Kami berharap bantuan yang diberikan hari ini dapat memperkuat serta meningkatkan daya beli masyarakat. Sekaligus sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat," kata Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dalam rilis yang diterima, Senin.
Selain untuk memperkuat daya beli masyarakat, seluruh bantuan sosial yang diberikan kepada masyarakat ini diharapkan mampu memberikan suntikan di tengah meningkatnya harga bahan pokok yang sedang terjadi.
"Setelah mendapatkan bantuan ini, masyarakat bisa membeli beberapa bahan pokok dan komoditi pangan lainnya yang ada di pasar murah yang kami selenggarakan. Harganya tentu di bawah harga pasar," kata Gubernur Khofifah.
Baca juga: Pemprov Jatim dan Pemda tanda tangani kesepakatan JPS lanjutan
Baca juga: Warga Jatim di Jabodetabek dapat bantuan sembako dari Pemprov Jatim
Bantuan yang diberikan itu, antara lain bantuan kemiskinan ekstrem yang dibagikan kepada 650 penerima. Setiap orang penerima mendapatkan Rp1,5 juta. Bantuan tersebut diserahkan secara simbolis kepada 30 orang penerima.
Kedua, bantuan langsung tunai (BLT) buruh pabrik rokok lintas wilayah kepada 630 orang. Bantuan disalurkan secara simbolis kepada 20 orang penerima yang masing-masingnya menerima senilai Rp1,5 juta per orang.
Ketiga, bantuan asistensi sosial penyandang disabilitas (ASPD) untuk 104 penyandang disabilitas di Jombang. Bantuan diserahkan secara simbolis diserahkan kepada empat orang penerima. Setiap penerima memperoleh bantuan Rp900 ribu per tahap, ditambah alat bantu disabilitas berupa kursi roda standar untuk satu orang penerima.
Keempat, bantuan program keluarga harapan (PKH) plus kepada 417 penerima. Bantuan tersebut secara simbolis dibagikan kepada 50 orang lansia sejumlah Rp500 ribu per tahap.
Kelima, bantuan untuk kelompok usaha bersama (KUBE) diberikan kepada 102 penerima yang secara simbolis diserahkan kepada 10 orang penerima dengan nilai Rp3 juta per orang, serta keenam bantuan untuk 20 orang Tagana sejumlah Rp750 ribu per triwulan, dan ketujuh bantuan untuk 10 orang tenaga kesejahteraan sosial kecamatan (TKSK) sejumlah Rp1,5 juta per triwulan.
Selain itu, Gubernur Khofifah juga menyerahkan bantuan zakat produktif dari Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi Jatim kepada 100 pengusaha ultra mikro. Masing-masing penerima mendapatkan Rp500 ribu.
Dalam kesempatan ini, Khofifah yang juga Ketua Umum PP Muslimat NU ini memberikan bantuan kepada Mbah Maslihah yang kini berusia 100 tahun. Mbah Maslihah hadir pada upacara HUT Kemerdekaan RI dengan membawa bendera Merah Putih dan tertangkap kamera. Ia berasal dari Desa Ngrimbi, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang.
"Dari Mbah Maslihah ini kami belajar semangat bela negara. Juga kunci bisa sampai umur 100 tahun dalam keadaan sehat adalah perbanyak istighfar. Mudah-mudahan ini bisa menjadi teladan bagi semua," kata dia.
Sementara itu, berdasarkan data Dinas Sosial Jatim, jumlah bantuan sosial Triwulan III Tahun 2023 secara keseluruhan sebesar Rp53.152.025.000. Sedangkan alokasi bantuan sosial pada Triwulan III untuk Kabupaten Jombang sebesar Rp2.651.662.500.
Sementara itu, Bupati Jombang Mundjidah Wahab menyampaikan rasa syukur karena kegiatan penyaluran beragam bantuan sosial di wilayahnya berjalan dengan lancar.
Dia juga mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Khofifah karena sudah membuat bahagia masyarakat Jombang melalui bantuan sosial ini.
"Alhamdulillah dengan gerak cepat acara ini bisa terselenggara. Atas nama pemerintah dan masyarakat Jombang, saya menyampaikan rasa terima kasih. Ini sangat membahagiakan masyarakat Jombang," katanya.
Baca juga: Pemkot Madiun salurkan BLT hasil cukai untuk 170 buruh sasaran
Baca juga: Mudahkan proses, Mensos minta bank penyalur bansos "jemput bola"
Pewarta: Asmaul Chusna
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2023