Purwodadi (ANTARA News) - Laga Divisi Utama Liga Indonesia antara PSIS Semarang kontra tuan rumah Persipur di Stadion Krida Bhakti Purwodadi, Jawa Tengah, pada Minggu dihentikan pada menit ke-81 karena cuaca dan penonton yang membeludak.
Pada saat pertandingan dihentikan kedudukan antara kedua tim masih sama kuat 0-0 meskipun tim tamu lebih banyak menguasai jalannya pertandingan terutama pada babak kedua.
Kondisi stadion yang tidak ada lampu penerangan, membuat wasit Ibnu dari Jakarta tidak melanjutkan pertandingan. Penghentian pertandingan dilakukan setelah wasit berkonsultasi dengan kapten kedua tim dan pengawas pertandingan.
Penonton juga membludak hingga pinggir lapangan hampir menyentuh garis pembatas lapangan, bahkan ketika pemain akan mengambil tendangan pojok harus menyingkirkan pemain yang berjubel di area laga.
Dari bangku cadangan pemain dan pelatih tidak bisa melihat pemainnya yang tampil di lapangan karena dipenuhi penonton yang berdiri di pinggir lapangan.
Pelatih kedua tim tidak bisa memberikan instruksi kepada pemain yang sedang tampil di lapangan karena terhalang penonton.
Pengawas Pertandingan Marzuki dari Bondowoso, Jatim, mengatakan, sebenarnya pertandingan kedua tim tidak bisa dimainkan karena penonton masuk hingga ke area yang tidak seharusnya.
Bahkan, pagar pembatas di sebelah utara dan selatan stadion roboh karena tidak mampu menampung penonton yang masuk ke pinggir lapangan.
"Pertandingan yang seharusnya digelar pada pukul 15.30 terpaksa diundur 30 menit dan baru dimulai jam 16.00 WIB. Kita memang ada perintah dari petugas keamanan untuk tetap menggelar pertandingan ini," katanya.
Ketika ditanya apakah pertandingan tersebut dianggap sah karena pertandingan dihentikan sebelum tempo usai, dia mengatakan, kalau aturannya memang sudah sah karena pertandingan bisa dihentikan 10 menit sebelum usai jika memang situasinya tidak memungkinkan.
"Saya hanya akan melaporkan situasi pertandingan kepada PSSI baik soal penonton maupun situasi stadioan dan jalannya pertandingan saja. Soal apakah pertandingan itu sah atau tidak, biar mereka yang memutuskan," katanya.
Usai wasit menghentikan pertandingan, penonton yang berdiri di pinggir lapangan langsung menyerbu ke area pertandingan, sedangkan pemain dan ofisial pertandingan langsung masuk ke ruang ganti pemain.
Manajer Tim Persipur Mulyadi mengatakan, sebenarnya dari sisi pertandingan memang enak dilihat dan berjalan dengan baik tetapi karena memang kondisi penonton yang seperti itu.
Pelatih Persipur Sahala Saragih mengatakan, kalau hasil pertandingan dirinya jelas kecewa karena sebagai tuan rumah gagal meraih angka penuh.
Tetapi, lanjut dia, dirinya merasa bersyukur karena pemain bisa mengimbangi tim tamu yang notabene lebih baik terutama dari segi materi pemain.
"Kita bisa mematikan pergerakan dua pemain kunci PSIS Ronald Fagundez dan penyerangnaya Addison Alves. Ini yang membuat tim kami bisa mengimbangi tim tamu," katanya.
General Manager PSIS Ferdinand Hindirato mengatakan, dirinya tidak bisa berbicara soal teknik karena pertandingan ini tidak berjalan dengan normal. "Ini terpaksa bertanding karena kita melihat kepentingan yang lebih besar," katanya.
Ia menambahkan, kalau dari pertandingan, timnya memang rugi karena target meraih angka tiga atau menang, tetapi timnya tidak menghendaki ada kejadian yang tidak diinginkan di pertandingan ini.
"Saya bisa bayangkan jika terjadi gol, bagaimana penonton yang sudah di pinggir lapangan tersebut," katanya menegaskan.
Pewarta: Hernawan Wahyudono
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013