Damaskus (ANTARA News) - Militer Suriah, Sabtu (4/5), sepenuhnya mengepung kota strategis Al-Qussair di bagian tengah negeri itu dan diperkirakan bisa merebutnya dalam waktu beberapa jam, demikian laporan media setempat.
Kota Al-Qussair di dekat perbatasan dengan Lebanon hampir direbut kembali oleh militer Suriah setelah sebagian wilayah pinggirannya berada di bawah kendali militer, kata jejaring berita Al-Khabar.
Pertempuran untuk memperebutkan Al-Qussair sangat penting sebab kemenangan militer di daerah tersebut akan melucuti jalur pasokan gerilyawan dari negara tetangga Suriah, Lebanon.
Sementara itu, satu sumber militer Suriah sebagaimana dikutip kantor berita resmi, SANA, mengatakan tentara merebut Al-Abbada dan Ghraika di pinggiran Damaskus, Al-Ghouta, pada Sabtu. Militer Suriah menewaskan banyak anggota kelompok yang memiliki kaitan dengan Al Qaida, Front An-Nusra, demikian Xinhua melaporkan.
Di pihak oposisi, Obersevatorium bagi Hak Asasi Manusia --yang berpusat di Inggris-- menyatakan tentara pemerintah dengan dukungan anggota milisi pro-pemerintah telah menewaskan 62 warga sipil di Kota Pantai Banyas selama dua hari belakangan.
Banyas belum lama ini telah terperosok ke dalam kerusuhan setelah gerilyawan dilaporkan mengumumkan dimulainya pertempuran mereka di kota pantai Suriah tersebut, yang menjadi pusat masyarakat minoritas Alawi. Elit politik yang memerintah di Suriah berasal dari cabang masyarakat Muslim itu.
(C003)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013