Situbondo (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, akan memberikan santunan kepada korban ledakan sisa amunisi Latihan Gabungan (Latgab) TNI 2013 di Pusat Latihan Tempur Marinir Karangtekok yang menyebabkan dua orang tewas dan empat lainnya terluka.
"Nanti sore Bupati Dadang Wigiarto akan bertandang ke rumah duka dan memberikan santunan, namun nilainya saya tidak tahu," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Situbonodo, Zainul Arifin, ketika dihubungi ANTARA, Minggu.
Menurut Zainul, BPBD juga akan memberikan bantuan kepada keluarga korban kejadian nahas itu namun tidak menyebutkan nilai bantuan yang akan diberikan.
Mengenai kejadian tersebut, ia mengimbau kepada warga di dekat areal latihan agar mematuhi larangan masuk ke lokasi latihan yang diberlakukan oleh TNI.
"Prosedur tetap di TNI itu berlaku ketat karena kalau dilanggar akan betul-betul berbahaya. Karena itu warga jangan main-main dengan daerah larangan itu agar kejadian meninggalnya dua warga tidak terulang kembali," katanya.
Kepala Pusat Penerangan TNI Laksamana Muda TNI Iskandar Sitompul menegaskan bahwa tempat latihan gabungan TNI itu merupakan daerah terlarang.
"Namun, kami turut berbelasungkawa dan akan memberi santunan kepada keluarga korban," katanya di Jakarta, Sabtu (4/5) malam.
Dua warga Desa Blangguan, Asembagus, Situbondo, Syukur (35 tahun) dan Untung (35 tahun), meninggal dunia akibat ledakan sisa bahan peledak di Pusat Latihan Tempur Marinir, Sabtu (4/5) pagi, sementara empat warga lainnya mengalami luka.
Keenam warga itu nekad memasuki bangunan tidak permanen yang merupakan tempat simulasi serangan pesawat tempur TNI Angkatan Udara. Mereka diduga memasuki areal terlarang itu untuk mencari selongsong bahan peledak.
Iskandar mengatakan, TNI masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui penyebab kejadian itu.
Pewarta: Masuki M Astro
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2013