Moskow (ANTARA News) - Para pejabat Israel, Sabtu, mengkonfirmasikan bahwa negara mereka telah melakukan serangan udara terhadap tetangganya, Suriah, kata laporan Associated Press.
Para pejabat tak dikenal mengatakan serangan itu dilakukan pada Jumat pagi dan menargetkan pengiriman peluru kendali canggih menuju kelompok gerilyawan Lebanon Hizbullah, kata laporan kantor berita itu.
Namun tidak mengatakan di mana di Suriah serangan itu telah terjadi.
Reuters mengutip seorang pejabat AS yang tak disebutkan namanya juga mengatakan bahwa Israel telah melakukan serangan udara, dan tampaknya menargetkan satu bangunan.
Sebelumnya, CNN melaporkan bahwa pesawat-pesawat Israel telah melancarkan serangan udara di wilayah Suriah tanpa memasuki ruang udara negara itu.
Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak untuk mengomentari informasi.
"Kami tidak punya komentar atas laporan ini," kata wakil kantor itu kepada RIA Novosti.
Para pejabat pemerintah Suriah juga membantah mengetahui tentang serangan tersebut, menurut laporan Reuters.
Netanyahu telah berulang kali mengatakan bahwa negara Yahudi itu akan campur tangan dalam upaya memberikan senjata kepada pemberontak Suriah, dan Israel secara luas diyakini telah membom sebuah konvoi di Suriah pada Januari yang diperkirakan mengangkut senjata anti-pesawat untuk Suriah kepada sekutunya Hizbullah, meskipun Israel belum secara resmi mengkonfirmasi melakukan penyerangan itu.
Suriah telah melihat pertempuran luas militer di wilayahnya di tengah perang saudara yang dimulai dengan pemberontakan populer lebih dari dua tahun yang lalu.
Israel telah menyatakan keprihatinan bahwa senjata canggih bisa jatuh ke tangan kelompok-kelompok gerilyawan yang bisa mereka gunakan untuk menggempur bangsa Yahudi.
(H-AK)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013
Apakah disana ada Kom HAM Internasional yang melaporkan kegiatan pihak yang bertikai secara objektif?
Kemana perginya pasukan perdamaian PBB dari negara-negara yang mengaku berkontribusi bagi perdamaian dunia, atau pasukan hanya bekerja saat damai saja?
Jaya Indonesia.