Bengkulu (ANTARA News) - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan meninjau sejumlah fasilitas bandara Fatmawati Bengkulu dan Pelabuhan Pulau Baai, saat kunjungan kerja ke Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu, Sabtu.

Saat mendarat di Bandara Fatmawati Kota Bengkulu pada pukul 16.00 WIB, Menteri BUMN yang disambut Gubernur Bengkulu Junaidi Hamsyah, langsung mendengarkan pemaparan tentang kondisi Bandara Fatmawati dari petugas bandara.

Kepada wartawan, Dahlan mengatakan pengelolaan Bandara Fatmawati Bengkulu saat ini berada di bawah Kementerian Perhubungan.

"Kalau mau PT Angkasa Pura yang mengelola, kami menunggu usulan dari pemerintah daerah," katanya.

Pemaparan di Bandara Fatmawati hanya berlangsung lima menit, selanjutnya Menteri BUMN melanjutkan kunjungan ke Pelabuhan Pulau Baai, Kota Bengkulu.

Permasalahan pendangkalan alur masuk Pelabuhan Pulau Baai menjadi pembahasan utama dalam kunjungan kerja Menteri BUMN tersebut.

Menurut Manajer PT Pelindo II Bengkulu Nurhikmat, kondisi alur terus membaik dan ditargetkan pada akhir tahun, kolam pelabuhan dapat dimasuki kapal berbobot besar.

"Pengerukan alur masih terus berlanjut, dan kami targetkan pada akhir tahun, pengisian batu bara sepenuhnya dapat dilakukan di kolam pelabuhan," katanya.

Saat ini kata dia, pengisian batu bara dari "conveyor" hanya mengisi setengah dari bobot kapal dan diisi penuh di luar kolam pelabuhan.

Menurutnya, sejak 2010, jumlah kapal yang beraktivitas di Pelabuhan Pulau Baai meningkat hingga 34 persen.

Sementara pada 2010 realisasi arus barang 2,3 juta ton dan realisasi arus barang berdasarkan distribusi 2,6 juta ton.

"Pada 2012 mengalami peningkatan hampir dua kali lipat yakni 4,5 juta ton, dengan pendapatan PT Pelindo II mencapai Rp100 miliar," katanya.

Selesai meninjau dan menerima laporan dari direksi PT Pelindo II Bengkulu, Menteri BUMN dijadwalkan menghadiri ramah tamah dan dialog dengan seluruh direksi BUMN di Bengkulu bersama para tokoh masyarakat di Gedung Daerah Bengkulu, Sabtu malam. (KR-RNI/Z002)

Pewarta: Helti Marini Sipayung
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013