Mereka mengungsi karena takut akan dampak kontak tembak antara aparat keamanan dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Warga yang mengungsi itu sebelumnya bermukim di pinggiran Kota Dekai

Jayapura (ANTARA) - Kapolres Yahukimo AKBP Heru Hidayanto mengakui bahwa sebanyak 39 kepala keluarga (KK) warga Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan hingga kini masih mengungsi di empat lokasi.

"Mereka mengungsi karena takut akan dampak kontak tembak antara aparat keamanan dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Warga yang mengungsi itu sebelumnya bermukim di pinggiran Kota Dekai, " katanya saat dihubungi ANTARA dari Jayapura, Sabtu.

Ia menjelaskan sebanyak 39 KK yang mengungsi itu tersebar di empat lokasi yaitu 15 KK mengungsi di SMK Negeri 1, kompleks Pasema Km2 dan kompleks Silimo di Jalan Kali Merah masing-masing 5 KK serta di kompleks Perumahan Sosial Km4 sebanyak 14 KK.

Dari 39 KK itu, kata dia, memang sebagian sudah meninggalkan tempat pengungsian dan menumpang di rumah sanak keluarga.

Namun juga ada yang masih bertahan seperti di kompleks Perumahan Sosial Km4 yang masih bertahan dan bahkan membangun rumah di lokasi tersebut.

Ia mengakui Polres Yahukimo sudah memberikan tali asih kepada warga dan kondisi mereka dalam keadaan sehat.

Terkait informasi anak balita yang meninggal di pengungsian, Kapolres Yahukimo mengaku hingga kini belum ada laporan.

Laporan yang adanya itu adalah anak sakit yang dibawa dari Logpon namun setibanya di RSUD Dekai meninggal sehingga pihaknya membantu menguburkannya, demikian Heru Hidayanto.

Baca juga: Polisi olah TKP dan evakuasi lima jenazah diduga KKB di Dekai

Baca juga: Anggota Marinir meninggal dalam kontak tembak dengan KKB di Dekai

Baca juga: Kapolda Papua: Polisi terus kejar pelaku pembunuhan di Dekai

Baca juga: Trigana setop penerbangan ke Dekai Papua setelah pesawat ditembak KKB

Pewarta: Evarukdijati
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2023