Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah menilai sikap politik Generasi Muda Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan Putra Putri TNI Polri (GM FKPPI) seharusnya mengacu pada politik kenegaraan dan kebangsaan, bukan partisan apalagi sektarian.
Dia mengatakan semua anggota GM FKPPI yang merupakan putra dan putri purnawirawan dan putra putri TNI dan Polri, punya hak politik yang sama, seperti rakyat Indonesia umumnya.
"Namun penting saya tegaskan bahwa politik GM FKPPI secara kelembagaan harus sejalan dengan posisi politik TNI dan Polri saat ini, yakni tegak lurus dengan garis politik presiden sebagai panglima tertinggi TNI dan atasan langsung Kapolri yang juga menjalankan politik kenegaraan dan kebangsaan,” kata Basarah melalui keterangan tertulisnya di Jakarta, Sabtu.
Hal itu disampaikan Basarah melalui rekaman video dalam peringatan HUT ke-45 GM FKPPI secara daring, di Balai Kartika Kodam V Brawijaya Surabaya Jawa Timur, Jumat (15/9).
Maklumat kebangsaan Basarah itu disampaikan karena saat ini banyak kader GM FKPPI tersebar dan aktif di berbagai partai politik.
Menurut Ketua Dewan Pertimbangan Pusat (Wantimpus) GM FKPPI itu, dalam suasana suhu politik yang "memanas" menjelang Pemilu dan Pilpres 2024, sangat mungkin sejumlah anak bangsa terjebak dalam politik partisan yang cenderung membelah kesatuan dan persatuan bangsa.
"Semua kader GM FKPPI harus menjaga keteladanan dengan mengedepankan politik kebangsaan yang mempersatukan bangsa serta menjauhkan diri dan harus melawan segala upaya politik pecah belah dari berbagai pihak yang ingin merusak keutuhan bangsa,” ujarnya.
Menurut dia, para kader GMFKPPI memiliki ikatan biologis dan ideologis dengan orang tua yang berasal dari TNI-Pori, sehingga dengan politik kebangsaan yang dianut, GMFKPPI akan dapat memainkan peranan penting dalam ikut secara aktif merawat, menjaga dan mengawal persaudaraan dan persatuan bangsa.
Dia mengingatkan pentingnya menjaga integritas kebangsaan dalam berpolitik sehingga semua kader GM FKPPI terus berperan aktif dalam menyukseskan agenda demokrasi bangsa yaitu pemilu presiden dan legislatif tahun 2024.
Basarah meminta para kader GMFKPPI yang sekarang banyak tersebar di berbagai partai politik, harus menjaga faktor perekat bangsa bukan malah ikut mendukung apalagi terlibat pihak-pihak yang ingin membelah bangsa dan soliditas GM FKPPI hanya demi kepentingan pribadi dan kelompok.
Baca juga: Penegasan NU dan Muhammadiyah jaga jarak dengan parpol
Baca juga: Sekjen PDIP temui Mensesneg bahas politik kebangsaan
Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2023