Pembukaan apa yg disebut OPM sebagai 'kantor-nya' di Oxford, akan dimintakan klarifikasi oleh Kementerian Luar Negeri RI ke pihak pemerintah Inggris
Probolinggo (ANTARA News) - Staf Khusus Presiden bidang hubungan internasional Teuku Faizasyah mengatakan masyarakat Indonesia diimbau tidak terjebak dan percaya klaim Organisasi Papua Merdeka (OPM) atas kampanye mereka membuka "kantor" di Oxford Inggris.
"Sebaiknya masyarakat Indonesia tidak terjebak oleh klaim sepihak Benny Wenda dan OPM," kata Faizasyah di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Kabupaten Probolinggo, Sabtu di sela-sela mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Ia menjelaskan sejak awal dan disampaikan secara konsisten oleh pemerintah Inggris bahwa mereka mendukung keutuhan wilayah Indonesia dan konsep Negara Kesatuan Republik Indonesia termasuk Papua sebagai wilayah RI.
"Kehadiran Lord Mayor Oxford dan anggota parlemen (Andrew Smith-red), sekalipun sangat mengecewakan pemerintah Indonesia, tidaklah dapat diartikan sebagai perubahan posisi pemerintah Inggris," katanya menambahkan.
Sementara itu terkait adanya pandangan sejumlah pihak agar Presiden mengembalikan gelar kehormatan yang diterima dari Ratu Inggris, Faizasyah mengatakan hal itu tidak relevan.
"Desakan segilintir orang agar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengembalikan gelar kehormatan dari Ratu Elizabeth yang disampaikan akhir tahun lalu, sangatlah tidak proporsional," kata Faizasyah.
Menurut dia, penghargaan tersebut disampaikan atas keberhasilan Presiden membangun perekonomian Indonesia, memajukan demokrasi dan meningkatkan hubungan bilateral bersahabat diantara kedua negara dan bangsa.
Pewarta: Panca Hari Prabowo
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013