Impor nonmigas terbanyak berasal dari golongan barang dari besi dan baja sebesar 3,90 juta dolar AS.
Jayapura (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua menyebutkan nilai impor di Papua pada Agustus 2023 tercatat senilai 31,12 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau turun sebesar 33,61 persen bila dibandingkan dengan Juli 2023 senilai 46,87 juta dolar As.
Kepala BPS Provinsi Papua Adriana Helena Carolina, di Jayapura, Jumat, mengatakan jika dilihat secara year on year (yoy) impor Papua Agustus 2023 mengalami peningkatan sebesar 6,05 persen dibandingkan Agustus 2022.
"Nilai impor Papua 2023 yang senilai 31,12 juta dolar AS lebih tinggi dengan Agustus 2022 sebesar 29,34 juta dolar AS," katanya lagi.
Menurut Helena, meski begitu nilai Impor Papua pada Agustus 2023 lebih rendah dari Agustus 2021 sebesar 60,58 juta dolar AS.
Dia menjelaskan untuk impor 10 nonmigas utama pada Agustus 2023 tercatat senilai 14,10 juta dolar AS atau menurun 40,45 persen dibandingkan dengan Juli 2023 yang sebesar 23,68 juta dolar AS.
"Impor nonmigas terbanyak berasal dari golongan barang dari besi dan baja sebesar 3,90 juta dolar AS, disusul oleh mesin dan peralatan lainnya sebesar 2,80 juta dolar AS," ujarnya.
Dia menjelaskan tiga negara pemasok barang terbesar ke Papua pada Agustus 2023, yakni Australia senilai 13,25 juta dolar AS atau sebesar 42,58 persen dari total impor.
"Selanjutnya Singapura dengan total impor senilai 11,33 juta dolar AS atau 36,41 persen, dan Filipina dengan total impor 3,67 juta dolar AS atau 11,80 persen," katanya lagi.
Dia menambahkan kawasan barang tersebut berasal dari Asia, yaitu sebesar 48,35 persen atau 15,05 juta dolar AS, dan kawasan Australia sebesar 42,58 persen atau 13,25 juta dolar AS serta kawasan lainnya sebesar 9,07 persen.
Baca juga: BPS sebut impor Papua naik 1,42 persen pada Juni 2023
Baca juga: BPS sebut Australia pemasok barang terbesar ke Papua pada Juli 2023
Pewarta: Ardiles Leloltery
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023