Output industri China tumbuh lebih besar dari perkiraan pada Agustus
New York (ANTARA) - Wall Street melemah tajam pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), terseret penurunan saham produsen cip di tengah kekhawatiran lemahnya permintaan konsumen.
Sementara kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah menekan Amazon dan saham-saham pertumbuhan megacaps lainnya.
Indeks Dow Jones Industrial Average terpangkas 288,87 poin atau 0,83 persen, menjadi menetap di 34.618,24 poin. Indeks S&P 500 merosot 54,78 poin atau 1,22 persen menjadi berakhir di 4.450,32 poin. Indeks Komposit Nasdaq terpuruk 217,72 poin atau 1,56 persen, menjadi ditutup di 13.708,34 poin.
Sebelas sektor utama S&P 500 seluruhnya berakhir di zona merah, dipimpin oleh sektor teknologi informasi yang tergelincir 1,95 persen, diikuti oleh penurunan sektor konsumen sebesar 1,88 persen.
Untuk minggu ini, S&P 500 turun 0,16 persen dan Nasdaq kehilangan 0,39 persen. Sementara itu, indeks Dow bertambah 0,12 persen.
Produsen peralatan cip Applied Materials, Lam Research dan KLA Corp semuanya anjlok lebih dari 4,0 persen setelah Reuters melaporkan TSMC telah meminta vendor utamanya untuk menunda pengiriman.
Nvidia turun 3,7 persen, Advanced Micro Devices kehilangan 4,8 persen serta Broadcom dan Micron Technology masing-masing turun lebih dari 2,0 persen, menyeret indeks Philadelphia Semiconductor turun sekitar 3,0 persen untuk sesi tersebut.
Menimbulkan kekhawatiran atas permintaan cip dari produsen mobil, serikat pekerja United Auto Workers melancarkan pemogokan serentak di pabrik General Motors, Ford dan induk Chrysler Stellantis.
Output industri China tumbuh lebih besar dari perkiraan pada Agustus, data menunjukkan, mengindikasikan bahwa serangkaian langkah-langkah dukungan baru-baru ini mungkin mulai secara perlahan menstabilkan pemulihan ekonomi yang terhambat.
Data pada Kamis (14/9/2023) menunjukkan penjualan ritel AS naik lebih dari perkiraan pada Agustus, mengurangi kekhawatiran terhadap resesi.
Imbal hasil obligasi pemerintah naik tipis menjelang pertemuan kebijakan Federal Reserve minggu depan, dengan bank sentral menghadapi perekonomian AS yang kuat dengan inflasi yang tetap di atas target.
“Kami benar-benar terus melihat kisah ketahanan pertumbuhan ini, dan saya pikir hal ini sulit bagi pasar karena ada kekhawatiran mengenai dampaknya terhadap suku bunga dan inflasi,” kata Lisa Erickson, kepala pasar publik di U.S. Bank Wealth Management di Minneapolis.
Taruhan para pedagang terhadap The Fed untuk mempertahankan suku bunga tetap stabil pada pertemuan kebijakan 20 September masih di 97 persen, sementara peluang mereka untuk jeda pada November mencapai 67 persen, menurut CME FedWatch Tool.
Di antara saham-saham pertumbuhan yang sensitif terhadap suku bunga yang lebih tinggi, Amazon dan Microsoft masing-masing kehilangan lebih dari 2,0 persen, dan Meta Platforms turun 3,7 persen.
Adobe jatuh 4,2 persen ke level terendah dalam lebih dari dua minggu setelah pembuat perangkat lunak Photoshop tersebut mengungkapkan program surat berharga hingga 3 miliar dolar AS pada 8 September menyusul hasil kuartal ketiganya.
Arm Holdings SoftBank turun 4,5 persen setelah debut cemerlang di Nasdaq pada Kamis (14/9/2023) yang menghidupkan kembali ekspektasi perubahan haluan di pasar penawaran umum perdana.
Debut kuat Arm mendorong aplikasi pengiriman bahan makanan Instacart menaikkan kisaran harga yang diusulkan untuk IPO-nya guna menargetkan penilaian terdilusi penuh hingga 10 miliar dolar AS.
Neumora Therapeutics, yang didukung oleh Amgen dan SoftBank Jepang, melakukan debut dengan harga 16,50 dolar AS per saham, di bawah harga IPO sebesar 17 dolar dan berakhir pada 16,25 dolar AS per saham.
Jumlah saham yang mengalami penurunan melebihi jumlah saham yang meningkat dalam S&P 500 dengan rasio 4,4 banding satu.
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2023