Menjadikan pemilu bukan sekedar peristiwa kontestasi kekuasaan
Jakarta (ANTARA) -
"Menjadikan pemilu bukan sekedar peristiwa kontestasi kekuasaan, kontestasi ekonomi, tapi ini sebagai sebuah peristiwa kebudayaan, persaudaraan, pertemanan, kekerabatan yang kita utamakan, dan bagaimana kita kemudian mencari jalan keluar menghadapi situasi situasi Itu," ucap Hasyim dalam Gala Premier film "Kejarlah Janji" di Kuningan, Jakarta, Jumat.
Ia mengatakan masyarakat Indonesia yang multikultural dan majemuk dalam menghadapi pemilu ataupun pilkada sudah pasti menemui konflik, baik dalam keluarga maupun masyarakat luas.
Baca juga: Film Suara April salah satu cara KPU sosialisasikan Pemilu 2019
Pelajaran dari pemilihan umum beberapa tahun lalu yang di dominasi konflik, menurut Hasyim sudah saatnya masyarakat bersama-sama memaknai keberagaman dan memahami konflik yang akan muncul agar tidak ada kekerasan fisik maupun kekerasan verbal.
Melalui film "Kejarlah Janji" ia berharap masyarakat tidak terpecah belah dalam peristiwa kontestasi kekuasaan pada pemilu kali ini.
"Film 'Kejarlah Janji' setidak-tidaknya harapan kami bukan sekedar jadi tontonan bagi kita semua, kita bisa mengambil hikmah makna yang semoga bisa menjadi tuntunan bagi kita menghadapi situasi politik," katanya.
Hasyim mengatakan film tentang edukasi kewarganegaraan seperti ini bisa ditayangkan di seluruh Indonesia dan setiap provinsi, bahkan bisa ditayangkan di kampus, sekolah maupun pesantren.
Film "Kejarlah Janji" juga direncanakan akan di tayangkan di layar tancap di kampung-kampung agar bisa menikmati suasana pemilu yang berbudaya.
Film drama komedi berjudul “Kejarlah Janji” disutradarai Garin Nugroho dan dibintangi oleh Ibnu Jamil, Cut Mini, Shenina Cinnamon, Bima Zeno, Thomas Rian, dan Trio Timus: Theresia WD, Asriuni Pradipta dan Irene Vista.
Film ini berkisah Pertiwi (Cut Mini), ibu mandiri yang menghidupi tiga anaknya yang sedang mencari identitas diri, Sekar (Shenina Cinnamon), Adam (Bima Zeno), dan Isham (Thomas Rian).
Ibu tangguh yang dipenuhi masalah sejarah suami yang kalah dalam Pilkades, tapi juga menyimpan cinta penuh misteri. Masalah menjadi penuh drama dan komedi, ketika ketiga anaknya berkumpul pulang ke rumah. Ketiganya membawa masalah terkait identitas diri dan balas dendam kekalahan ayahnya.
Baca juga: Film "Kejarlah Janji" ajak generasi muda sadar politik dan tak golput
Baca juga: Ibnu Jamil dan Bima Zeno nilai generasi muda masih tabu bahas politik
Pewarta: Fitra Ashari
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2023