Makassar (ANTARA) - Direktur Perencanaan Pengendalian Penduduk Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (P3 BKKBN) RI, Dr Munawar Asikin mengapresiasi penanganan gizi yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Bantaeng.

"Hal ini dibuktikan dengan keberadaan UPT Pusat Pelayanan Gizi Terpadu yang ada di Kabupaten Bantaeng," kata Munawar di sela kunjungannya di Bantaeng, Sulsel, Jumat.

Menurut dia, pelaksanaan layanan kesehatan dan program yang berkaitan dengan Keluarga Berencana telah dilaksanakan dengan sangat baik di Kabupaten Bantaeng. Terlihat dari komitmen pemerintah daerah yang mampu menggelontorkan dana kesehatan yang cukup besar untuk memberikan layanan dan fasilitas kesehatan yang paripurna kepada masyarakat.

"Saat ini pelayanan kesehatan di Bantaeng dilaksanakan selama 24 jam, jadi seluruh masyarakat sangat terbantu dengan adanya pelayanan kesehatan 24 jam tersebut," katanya.

Sementara anggarannya, lanjut dia, juga luar biasa, karena Bupati Bantaeng telah menganggarkan Rp204 miliar untuk program kesehatan selama 5 tahun.

Baca juga: Kepala BKKBN: Peningkatan layanan kontrasepsi penting cegah stunting

Dia mengatakan, pihaknya telah berkeliling Indonesia dan hanya di Bantaeng menemukan sosok pimpinan daerah yang punya perhatian besar terhadap program kesehatan yang secara politik tidak menguntungkan.

“Kami telah melihat langsung dan berharap apa yang dilakukan oleh Bupati Bantaeng ini bisa menjadi salah satu contoh 'Best Practice' untuk kabupaten lain,” ujar Munawar.

Dengan adanya Pusat Layanan Gizi Terpadu ini, Munawar berharap kesehatan masyarakat di Kabupaten Bantaeng, khususnya dalam peningkatan gizi dan pola asuh anak dapat meningkat, sehingga berdampak pada menurunnya angka stunting di Kabupaten Bantaeng.

Mengenai keberhasilan Kabupaten Bantaeng ini, ia mengatakan, setiba di Jakarta akan menyampaikan ke jajaran Bappenas dan ajaknya ke Bantaeng agar Best Practice seperti yang dilakukan Pemda Bantaeng di Bidang Kesehatan bisa direplikasi di kabupaten lain.

Kunjungan Munawar ke Bantaeng dalam rangka melakukan supervisi kegiatan Pendampingan Perguruan Tinggi dalam Percepatan Penurunan Stunting bekerjasama Universitas Hasanuddin.

Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulsel, Shodiqin mengatakan, Kabupaten Bantaeng merupakan salah satu Kabupaten di Sulsel yang mengalami penurunan angka stunting.

Menurut Datas SSGI tahun 2022 angka stunting Bantaeng mengalami penurunan yaitu 22,1 persen turun 0,4 persen dan tahun 2021 sebesar 22,5 persen.

Meskipun penurunannya terbilang masih kecil namun angka ini berkontribusi pada penurunan angka stunting di Sulsel..

Baca juga: BKKBN: Inovasi "Si Centing" berguna bagi ibu hamil dan melahirkan
Baca juga: Kemenkes: Masyarakat perlu ubah pola pikir kuratif ke preventif
Baca juga: Hasto: Stunting harus dihadang dari hulu

Pewarta: Suriani Mappong
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2023