Kami lakukan olah tempat kejadian perkara dari kejadian itu. Kami juga masih memeriksa sopir,"Kediri (ANTARA News) - Aparat Kepolisian Resor Kediri, Jawa Timur menyelidiki kecelakaan tunggal mobil Elf yang mengangkut rombongan pengantar pengantin yang menewaskan dua orang di Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri.
"Kami lakukan olah tempat kejadian perkara dari kejadian itu. Kami juga masih memeriksa sopir," kata Kepala Unit Kecelakaan Lalu Lintas Polres Kediri Iptu Rini Pamungkas di Kediri, Jumat.
Ia mengatakan sopir mobil itu M Sodik (33) adalah warga Desa Darungan, Kecamatan Pare. Ia menjalani pemeriksaan intensif di kantor polisi untuk mengungkap penyebab kecelakaan tunggal di Desa Semanding, Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri tersebut.
Pihaknya menyebut dari olah tempat kejadian perkara (TKP) yang dilakukan petugas, kecelakaan itu diduga karena kelebihan muatan. Mobil Elf dengan nomor polisi AG 7172 D itu seharusnya hanya diisi 15 orang, ternyata diisi sekitar 27 orang.
"Mobil juga melaju dengan kecepatan tinggi hingga terguling saat hendak mendahului kendaraan di depannya. Ini bentuk kelalaian sopir yang mengabaikan keselamatan penumpangnya," jelasnya.
Kecelakaan lalu lintas terjadi di Desa Semanding, Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri pada Kamis (2/5) malam itu mengakibatkan dua orang tewas yakni seorang ibu dan anak bernama Darmiasi (24) dan Yahya (6), warga Desa Sumberbendo, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri.
Kecelakaan itu berawal saat kendaraan tersebut melaju dari arah timur ke barat menuju ke Kecamatan Pagu. Sampai di lokasi kejadian, mobil yang melaju dengan kecepatan tinggi itu berusaha mendahului kendaraan di depannya, tapi sopir ternyata tidak bisa menguasai kendaraan, sehingga oleng ke kiri dan kendaraan itu terbalik ke kanan.
Saat kejadian, korban dan anaknya berada di kursi belakang sebelah kanan. Keduanya terpencet dan terlihat mengalami luka di tubuhnya. Keduanya juga diketahui meninggal dunia di lokasi kejadian.
Sebanyak 25 orang korban, termasuk sopir dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pelem, Pare untuk menjalani perawatan. Mereka mengalami luka di sejumlah anggota tubuhnya dan harus dirawat secara intensif.
Sementara itu, Bagian Hubungan Masyarakat RSUD Pelem Pare, Kabupaten Kediri A Razik mengatakan sejumlah korban sampai saat ini masih dirawat di rumah sakit. Rata-rata mereka mengalami luka patah tulang akibat kecelakaan itu.
"Ada sekitar enam orang yang menjalani rawat inap, kondisi mereka menderita luka lecet di tubuhnya. Sekarang sudah lebih baik," katanya.
Ia mengatakan, 25 orang yang sempat dirujuk ke RSUD Pelem, Kabupaten Kediri hanya menjalani rawat jalan saja. Mereka hanya menderita luka ringan. Sampai saat ini, dari enam yang menjalani rawat inap, satu yang masih menginap yaitu seorang anak laki-laki bernama Ilham (11).
"Ia menderita luka di bagian kepala, jadi masih memerlukan rawat inap," kata Razi1. (KR-FQH/E011)
Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013