Dari sekian banyak inovasi-inovasi yang sudah dihasilkan oleh warga IPB, tentunya kita membutuhkan ruang untuk berkolaborasi

Kabupaten Bogor (ANTARA) - Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) University Arif Satria melaporkan kontribusi peneliti dari kampusnya terhadap ketahanan pangan Indonesia melalui ragam varietas yang dihasilkan hingga telah berhasil ekspor ke luar negeri kepada Presiden Joko Widodo.

Arif Satria saat memberikan sambutan dalam acara Sidang terbuka dalam rangka Dies Natalis ke-60 Institut Pertanian Bogor (IPB) Universiry yang dihadiri oleh Presiden Joko Widodo di di Gedung Graha Widya Wisuda (GGW) IPB Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat, menyebutkan IPB telah menghasilkan 116 varietas unggul, antara lain varietas padi IPB 11SBepe, IPB 9G, IPB 10 G, varietas sorgum Sorice, Marigold dan lain-lain. Padi IPB 3S pun sudah diterapkan di 26 provinsi di Indonesia.

"IPB juga memiliki varietas pepaya Calina yang diekspor ke 11 negara, Nanas PK-1 ke tiga negara, dan teknologi budidaya kedelai dengan produktivitas 4,63 ton per hektare," ungkapnya.

Selanjutnya, Arif menerangkan, diversifikasi pangan yang dikembangkan antara lain, beras dari jagung, beras dari rumput laut dan beras dari sorgum untuk substitusi impor. Ada juga mie non terigu, bibit unggul ayam IPB D1-D4 dan lele C1-kuat juga telah hadir.

Dalam lima tahun terakhir IPB telah mengembangkan konsep Agromaritim 5.0 yang merupakan perpaduan inovasi unggul berbasis teknologi 4.0 dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs).

Ada sekitar 68 persen riset yang dikembangkan bertema agromaritim 4.0 dengan kekuatan artificial intelligence, blockchain, robotic, data analitik dan IOT.

IPB mengembangkan sistem produksi padi sawah cerdas, deteksi pintar kesehatan padi, smart seeds untuk pemupukan presisi, robot melon, swarm robotic, robotic bawah air dan robot cerdas lain.

Selain itu juga, mengembangkan OPTIMA danp reci palm, mesin pemanenan sawit e-BHAR dan mesin pemupukan presisi nutriferads untuk sawit 4.0.

IPB juga telah mengembangkan sistem pemantauan konversi lahan hutan dan sawah, komposit kayu transparan, smart aquaculture, smart coastal management, batrei bawah laut dan Sistem logistk cerdas preciFLog.

"Dari sekian banyak inovasi-inovasi yang sudah dihasilkan oleh warga IPB, tentunya kita membutuhkan ruang untuk berkolaborasi ," kata Arif.

Baca juga: Rektor IPB paparkan upaya hadapi disrupsi pendidikan ke presiden

Baca juga: Rektor IPB Perkenalkan inovasi pangan ke Presiden Jokowi

Baca juga: Rektor IPB kemukakan paradigma industrialisasi Indonesia

Pewarta: Linna Susanti
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2023