Kami berharap dari aksi bersih-bersih ini melahirkan kesadaran masyarakat menjaga lingkungan. Aksi bersih-bersih tersebut juga bagian dari edukasi kepada masyarakat bagaimana memilah sampah
Banda Aceh (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Aceh Selatan, Provinsi Aceh menggandeng 1.000-an relawan memperingati Hari Bersih-bersih se-Dunia (World Cleanup Day WCD) dengan aksi memungut sampah.
Kepala DLH Kabupaten Aceh Selatan, Teuku Masrizar di Aceh Selatan, Jumat, mengatakan aksi memungut sampah dalam rangka memperingati WCD tersebut dipusatkan di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Pantai Taman Pala, Tapaktuan, pada Sabtu (16/9) dan Minggu (17/9).
"Ada 1.00-an relawan yang menyatakan ikut mengutip sampah dalam rangka memperingati WCD. Relawan dari berbagai kalangan masyarakat dan instansi pemerintah," katanya.
Dalam kegiatan WCD tersebut, relawan diajak memungut sampah, terutama plastik dan sampah tidak terurai lainnya. Selain itu, juga sampah organik yang selanjutnya dikumpulkan untuk diolah menjadi kompos.
Teuku Masrizar mengatakan aksi kutip sampah tersebut merupakan bagian dari kampanye cinta lingkungan serta mengajak masyarakat tidak membuang sampah sembarang, terutama plastik maupun sampah yang tidak dapat terurai lainnya.
"Kami berharap dari aksi bersih-bersih ini melahirkan kesadaran masyarakat menjaga lingkungan. Aksi bersih-bersih tersebut juga bagian dari edukasi kepada masyarakat bagaimana memilah sampah," katanya.
Pihaknya terus mengedukasi masyarakat memilah sampah rumah tangga guna mengurangi sampah akhir yang tidak terurai.
Edukasi yang dilakukan antara lain bagaimana memilah sampah organik dan nonorganik. Sampah organik diolah menjadi kompos atau pupuk. Sedangkan sampah nonorganik seperti plastik, kardus, dan lainnya dijual untuk diolah kembali.
Ia menyebutkan ada beberapa aspek yang diuntungkan dalam pemilahan sampah, yakni lingkungan, pendidikan, sosial, dan sirkuler ekonomi.
Manfaat yang didapat, kata dia, pemilahan sampah membuat lingkungan tempat tinggal menjadi lebih bersih. Kebersihan ini berdampak bagi pendidikan dan sosial kemasyarakatan.
"Serta aspek keuntungan lainnya, sampah masih bisa memberikan nilai ekonomis, seperti sampah organik yang diolah menjadi kompos dan bisa dijual. Begitu juga sampah plastik, kertas, dan lainnya, juga bisa dijual," demikian Teuku Masrizar.
Baca juga: Tapaktuan Diving Club tanam terumbu karang di Aceh Selatan
Baca juga: Masyarakat galang dana tangani erosi sungai Aceh Selatan
Baca juga: Pegiat lingkungan pungut sampah plastik di DAS Peusangan Aceh Tengah
Baca juga: 1.000 warga ramaikan aksi pungut sampah di pantai Nagan Raya Aceh
Pewarta: M.Haris Setiady Agus
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2023