Kami telah menyeleksi sebanyak 160 pemain lokal mengisi kekosongan menghadapi ISL putaran kedua,"Pekanbaru (ANTARA News) - PSPS melakukan seleksi terhadap 160 pemain lokal untuk memperkuat tim akibat sejumlah pemain yang hengkang menjelang putaran kedua kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2012/2013.
"Kami telah menyeleksi sebanyak 160 pemain lokal mengisi kekosongan menghadapi ISL putaran kedua," kata Asisten Pelatih PSPS Pekanbaru Afrizal, Jumat.
Menurut dia, bahwa pihaknya tidak menyangka pemain lokal yang mengikuti seleksi sebanyak itu karena pada awalnya direncanakan secara tertutup.
Namun seleksi tersebut dilakukan di lapangan Paskhas TNI-AU kawasan Simpang Tiga Pekanbaru, bagi yang tidak memenuhi syarat langsung diputuskan.
Pernyataan tersebut terkait sejumlah pemain lokal PSPS hengkang ke tim lain di Pulau Jawa seperti Glen Paloakan, M. Ilham, Slamet Riyadi, Trias Budi dan Amin Syarifudin, setelah pelatih Mundari Karya juga mundur dari jabatan sebagai pelatih.
Bahkan ada juga dua pemain asing yang bersikap serupa dan mereka tidak mengikuti kompetisi lanjutan ISL seperti Rohit Chan asal Nepal dan Lee So Hyung dari Korea Selatan.
Para pemain yang mengikuti seleksi tersebut dibagi dalam tiga tahap untuk dapat memperkuat tim berjuluk "Askar Bertuah" itu.
Untuk tahap pertama digelar di Lapangan TNI-AU di Simpang Tiga, kemudian dilanjutkan di Stadion Kaharudin Nasution, Rumbai dan terakhir mereka sudah dianggap bergabung dengan PSPS.
Dia menambahkan bahwa dari 160 pemain itu, akan diciutkan menjadi 30 pemain kemudian terakhir hanya dibutuhkan tujuh hingga 10 orang.
Padahal sebelumnya, Manajemen PSPS Pekanbaru saat ini mengalami krisis keuangan karena tidak ada sponsor yang bersedia membiayai tim untuk kompetisi.
Selain itu, PSPS berada pada papan bawah klasemen sementara ISL menduduki peringkat 16 dari 18 tim yang berlaga.
Demikian pula PSPS hanya mampu peroleh 14 poin dari 17 kali pertandingan, tiga kali menang, lima kali imbang dan sembilan kali tumbang. (A047/F002)
Pewarta: Adityawarman
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013