Madrid (ANTARA News) - Tertinggal 11 poin dari Barcelona di jalur klasemen Liga Spanyol (La Liga) di akhir musim, dan gagal meraih gelar kesepuluh Liga Champions (la decima) berujung kepada pernyataan bahwa manajer Real Madrid, Jose Mourinho bukan lagi berjuluk "The Special One".
Madrid menggores tinta kelam sejarah karena mencatatkan kegagalan demi kegagalan atas kiprah Mourinho. Rapor pelatih asal Portugal itu jelas menyita perhatian Presiden Madrid, Florentino Perez, sebagaimana dikutip dari situs Marca.
Ketika kali pertama datang di Bernabeu, seonggok harapan diletakkan di pundak Mourinho. Madrid hendak mengukuhkan diri sebagai klub elite di Benua Biru.
Mourinho yang masih terikat kontrak di Bernabeu sampai 2016, disebut-sebut sebagai pelatih terbaik di dunia. Misi Mourinho di Madrid satu saja, yakni menyabet gelar di ajang Liga Champions.
Dalam beberapa kesempatan, Mou mengutarakan janji untuk mewujudkan cita-cita meraih "la decima". Kenyataannya, ia menuai kegagalan dan urung merealisasikan janjinya itu.
Mourinho bukan lagi "The Special One. Lebih dari itu, ia perlu menjelaskan kegagalannya itu kepada presiden klub dan kepada para pecinta Barca.
Diibaratkan bahwa Mou telah menghunjamkan sebilah belati ke arah jantung para pendukung setia Barcelona.
Hanya saja, bagi Mou, masih tersedia peluang musim ini di ajang Copa del Rey ketika digelar laga final antara Madrid melawan Atletico Madrid pada 17 Mei waktui setempat di Santiago Bernabeu.
Penerjemah: AA Ariwibowo
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2013