Kalau pun tidak turun, setidak-tidaknya kebijakan itu menahan harga beras.

Medan (ANTARA) - Pemimpin Wilayah Perum Bulog Sumatera Utara Arif Mandu optimistis dampak penyaluran bantuan sosial (bansos) beras terhadap harga beras akan terasa pada awal Oktober 2023 atau sekitar dua minggu setelah bantuan itu disalurkan ke seluruh Sumut.

"Kalau pun tidak turun, setidak-tidaknya kebijakan itu menahan harga beras," ujar Arif kepada ANTARA di Medan, Kamis.

Menurut dia, hal itu bisa terjadi karena bantuan sosial, ditambah lagi distribusi masif beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), akan membuat permintaan beras di pasar berkurang.

Baca juga: Presiden Jokowi tinjau harga komoditas pangan di Pasar Johar Karawang

Beras SPHP dari Bulog dijual seharga Rp11.500 per kilogram di Sumut, lebih rendah dari harga beras medium yang pada Kamis (14/9) rata-ratanya mencapai Rp13.140 per kilogram, berdasarkan Badan Pangan Nasional.

Dengan melesukan permintaan, Arif yakin harga beras di Sumut dapat tertekan.

"Masyarakat akan memilih beras Bulog. Kami berharap harganya menurun karena kalau pembeli kurang. Bisa saja, daripada beras tidak laku, harganya lebih baik diturunkan," tutur dia.

Perum Bulog Kanwil Sumatera Utara menyebut, bansos pangan berupa beras tahap kedua akan dibagikan kepada keluarga penerima manfaat (KPM) di Sumut mulai Senin (18/9).

​​​​​​Ada sekitar 9.260 ton per bulan untuk 926 ribu KPM se-Sumut yang akan dibagikan Perum Bulog selama tiga bulan yakni September, Oktober, dan November 2023. Tahap pertama berlangsung sejak akhir Maret 2023 juga selama tiga bulan.

Selain untuk meringankan beban KPM, Bulog Sumut juga berharap bantuan beras tahap kedua dari pemerintah juga diharapkan dapat menekan harga beras yang sedang tinggi.

Di Sumut, berdasarkan Badan Pangan Nasional, Kamis (11/9), harga rata-rata beras medium Rp13.140 per kilogram, lebih tinggi dari harga eceran tertinggi (HET) pemerintah yakni Rp11.500 per kilogram.

Di samping bantuan sosial, Perum Bulog Sumut juga terus melakukan upaya lain untuk menekan harga beras yaitu dengan mendistribusikan beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) secara masif.

Baca juga: Pemprov Riau siapkan OP murah sikapi lonjakan harga beras

Mulai 1 Januari sampai Kamis (14/9) pagi, Perum Bulog Sumut sudah mendistribusikan 54.563 ton beras SPHP atau 90,23 persen dari target yakni 60.473 ton.

Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2023