Moskow (ANTARA) - Kremlin pada Kamis mengatakan bahwa pengusaha Rusia yang menyuarakan pandangan anti-Rusia dalam upaya untuk memperoleh pencabutan sanksi pribadi Barat untuk mereka adalah pengkhianat yang siap menjual negara mereka.

"Ada pengusaha yang mengambil posisi anti-Rusia dan mencoba mencabut sanksi demi kepingan uang – mereka adalah pengkhianat," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan.

Uni Eropa baru saja menghapus tiga pemimpin bisnis Rusia dari daftar sanksi mereka – yang diberlakukan untuk menghukum Moskow atas perangnya di Ukraina – seperti ditunjukkan Jurnal Resmi UE pada Kamis.

Namun, sanksi pribadi bagi banyak orang lainnya telah diperpanjang.

Ketika diminta mengomentari perkembangan tersebut, Dmitry Peskov mengatakan bahwa kecil kemungkinan pihak Eropa sendiri dapat menjelaskan logika proses pengambilan keputusan di balik sanksi tersebut.

Pengusaha Rusia yang berbeda telah mengadopsi metode yang berbeda-beda ketika mencoba untuk menghapuskan diri mereka dari daftar sanksi, katanya.

"Ada (juga) pengusaha yang secara sistematis dan metodis membela kepentingan mereka di pengadilan – ini adalah hak setiap pengusaha dan kami memperlakukannya dengan hormat," kata Peskov.

Rusia menganggap setiap penyitaan properti pribadi atau perambahan terhadap aset bisnis individu "bertentangan... dengan undang-undang internasional", lanjutnya.

Presiden Vladimir Putin pekan ini menggambarkan salah satu pendiri perusahaan teknologi Yandex Arkady Volozh sebagai "orang berbakat" yang memiliki hak untuk mengekspresikan pendapatnya menyusul komentar anti-perang yang ia sampaikan bulan lalu.

Volozh, yang sanksi dari Uni Eropa diperpanjang pada pekan ini, bulan lalu mengecam apa yang disebutnya sebagai invasi "biadab" Rusia ke Ukraina – sesuatu yang disebut Moskow sebagai "operasi militer khusus" – beberapa hari setelah Rusia mendapat kritik atas upayanya untuk menjauhkan diri dari negara tersebut.

"Hal ini terkait dengan keinginan orang-orang tersebut untuk tetap mempertahankan usahanya, mempertahankan asetnya, terutama jika orang-orang tersebut telah pindah dan memutuskan untuk tinggal di negara lain," kata Putin pada Selasa.

Yandex sedang melakukan restrukturisasi perusahaan yang pada akhirnya akan memisahkan bisnis penghasil pendapatan utamanya di Rusia dari perusahaan induknya yang terdaftar di Belanda, Yandex NV.

Volozh belum dapat dihubungi untuk memberikan komentar.

Sumber: Reuters
Baca juga: Merasa dianggap musuh, Rusia cermati terus KTT NATO
Baca juga: Pengusaha Rusia undang Donald Trump ke Moskow
Baca juga: AS tuduh pengusaha Rusia langgar sanksi ekspor pesawat

Penerjemah: M Razi Rahman
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2023