Dua unit helikopter water bombing yang sebelumnya siaga di Riau sekarang sudah beralih ke provinsi lain, yakni ke Provinsi Sumatera Selatan dan Jawa Timur

Pekanbaru (ANTARA) - Sebanyak dua unit helikopter water bombing dialihkan untuk memadamkan api akibat kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) dan Jawa Timur untuk mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan di kawasan beberapa gunung.

"Dua unit helikopter water bombing yang sebelumnya siaga di Riau sekarang sudah beralih ke provinsi lain, yakni ke Provinsi Sumatera Selatan dan Jawa Timur," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau M Edy Afrizal di Pekanbaru, Kamis.

Baca juga: Sejumlah titik api di Sumbar berhasil dipadamkan

Ia mengatakan, BPBD Riau mengalihkan dua unit helikopter water bombing itu ke Sumsel dan Jawa Timur karena karhutla di Provinsi Riau saat ini masih dapat dikendalikan.

Selain itu, karena curah hujan yang terjadi sepekan terakhir juga membuat mengakibatkan beberapa lokasi yang sebelumnya terjadi karhutla telah padam.

"Curah hujan tinggi dalam sepekan terakhir hampir merata di seluruh Provinsi Riau mengakibatkan beberapa titik karhutla yang sebelumnya masih mengepulkan asap kini telah padam," katanya.

Baca juga: Dinas Kehutanan: Karhutla di Sumbar tidak signifikan

Karhutla di Riau, katanya, lagi kini sudah terkendali dan hujan yang mengguyur provinsi Riau cukup merata sehingga karhutla di Riau sudah padam. Dari lima unit helikopter yang pernah siaga kini tinggal tiga unit saja karena dua unit lain sudah di kirim ke Jawa Tengah.

Ia menjelaskan, dari tiga unit helikopter tersebut di antaranya satu unit helikopter masih dalam perbaikan sehingga hanya dua yang siap beroperasi jika terjadi karhutla yang memerlukan pemadam dari udara.

Akan tetapi jika intensitas karhutla di Riau mengalami peningkatan maka kita akan kembali mengajukan helikopter water bombing agar bisa kembali dikirim ke Riau," katanya.

Baca juga: Petugas berjibaku padamkan karhutla dekatBandara Syamsudin Noor

Pewarta: Frislidia
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2023