Tokyo (ANTARA News) - Misteri membayang dalam novel berjudul "Sesendok Teh Bumi dan Laut" yang berkisah tentang seorang gadis yang dibesarkan di sebuah desa

Novel dengan setting sesudah masa revolusi Iran itu menceritakan si gadis yang memimpikan kembarannya dan hidup bahagia di Amerika Serikat -- bila ia masih hidup.

Ketatnya keamanan di Bandara Teheran, teriakan, dan seorang gadis mengejar kembarannya yang digandeng seorang perempuan berjubah panjang.

Itulah kenangan yang terus membelenggu Saba Hafezi, setelah ibu dan saudari kembarnya lenyap -- ingatan yang sering menghantuinya.

Itulah gambaran novel baru Dina Nayeri perempuan asal Iran yang menjadi penulis fiksi di Amerika Serikat.

Seperti dilaporkan Reuters, Nayeri meninggalkan Iran saat berusia sepuluh tahun menuju Amerika Serikat. Ia tumbuh di Oklahoma dan bekerja sebagai bankir sebelum berhenti dan menjadi penulis fiksi.

Pada mulanya ia menulis bersama saudara laki-lakinya untuk buku-buku remaja dewasa dan novel ini adalah karya pertama dalam bentuk cerita dewasa.

Nayeri mengatakan bahwa bukunya itu dipicu oleh perjalanan ke Yunani yang membangkitkan banyak kenangan.

Kepada Reuters, dia menceritakan perjalanan hidupnya sebagai penulis, hidup di pengasingan dan pengaruhnya pada cerita-ceritanya.

Tanya (T): Mengapa tentang anak kembar dan mengapa memilih sudut pandang pada anak yang ditinggalkan?

Jawab (J):Mula-mula ketika memikirkan gagasan, saya sedikit terobsesi dengan pikiran, akan menjadi apa jika saya tetap tinggal di Iran? lalu saya mulai berpikir tentang dua perempuan bersaudara yang seorang tinggal di Iran dan seorang lainnya tinggal di AS, menjalankan hidup secara bersamaan, menjalani hidup sesungguhnya dalam cara yang berbeda.

Saya menginginkan ada kenyataan yang ajaib ketika semua kehidupan yang sejajar dijalani dengan keajaiban saudara kembar, tetapi setelah beberapa rancangan dan beberapa tahun mengerjakannya, saya menyadari bahwa cerita akan lebih kuat apabila bercerita tentang salah seorang saudara yang merindukan kehidupan yang lain --untuk memasukkan bagian kehilangan dan kerinduan.

Lalu saya mulai memikirkan cerita tentang apa yang ingin saya ceritakan, yaitu tentang saudari yang tertinggal di Iran.

T: Orang sering berkata bahwa jika berada jauh dari tempatnya, kita bisa menulis lebih jelas, apakah dengan meninggalkan Iran Anda bisa merasakan bagian tersebut?

J: Ya dan Tidak. Saya tentu saja tidak menggali kerinduan itu dari dalam diri sendiri, tetapi saya juga menemukan segala cara untuk mendapatkannya di sini. Saya menemukan banyak komunitas Iran, orang-orang Iran yang memang dalam pengasingan dan membandingkannya dengan pengalaman saya sendiri. Saya menemukan musik, makanan dan benda-benda menarik lainnya. Dengan rasa itu saya menemukan hubungan dengan hasil seperti ini. Sebaliknya, itu memang membuat saya ingin pulang. Saya mewawancarai orang-orang tentang cerita yang indah-indah dan saya juga mempunyai teman yang setiap musim panas pulang ke Iran. Ini membuat saya sedih karena saya merasa sedkit kurang aman untuk pulang saat ini. Saya pikir suatu hari saya akan melakukannya, dan kesanalah semua ini mengarah.

T: Bagian mana yang paling sulit untuk ditulis, mana yang paling mudah dan bagian mana yang menyenangkan?

J: Bagian tersulit -- ada dua aspek berbeda. Bagian pertama hanya percaya pada diri sendiri sebagai penulis, karena seluruh pendidikan dan masa dewasa saya hanya berkutat di dunia bisnis, saya kurang tahu apa yang harus dilakukan untuk menjadi penulis yang bagus. Saya banyak belajar sendiri. Pada suatu saat saya pergi ke Amazon dan membeli 50 novel pemenang penghargaan dalam lima tahun terakhir. Itu menyenangkan, tetapi sulit untuk menjadi percaya diri dalam suara saya sendiri dan menemukannya pada novel.

Saya tidak tahu bagian mana yang mudah tetapi yang paling menyenangkan adalah bagian wawancara dan rincian cerita saat berkumpul dengan banyak orang. Saya sebenarnya seorang ekstrovet sehingga saya tidak suka menyendiri seperti kebanyakan penulis lain. Saya suka dikelilingi banyak orang. Maka, menelpon puluhan orang untuk mengumpulkan cerita mereka, ikut merasakannya dan menulis dan memberikan gambarannya lalu mengirimkan pada mereka kembali untuk melihat apakah tulisan saya sudah betul, itu bagian paling menyenangkan.

T: setiap keluarga mempunyai cerita, bagaimana secara umum kisah mereka mempengaruhi cerita?

J: Sebenarnya cerita adalah hal yang paling manusiawi dan universal, namun dalam keluarga saya, ada pencerita yang melebihi semua itu. Apa yang terjadi adalah beberapa cerita itu menjadi mitos.

(Uu.M007)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013