Walaupun indeks BEI didera ambil untung yang disebabkan oleh melemahnya bursa Asia, namun indeks BEI masih di atas level psikologis,"

Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (ISHG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Kamis ditutup melemah didera aksi ambil untung mengikuti bursa saham kawasan Asia.

IHSG BEI ditutup turun 66,87 poin atau 1,32 persen ke posisi 4.994,05, sementara indeks 45 saham unggulan (LQ45) melemah 12,74 poin (1,48 persen) ke level 847,29.

"Walaupun indeks BEI didera ambil untung yang disebabkan oleh melemahnya bursa Asia, namun indeks BEI masih di atas level psikologis," kata HD Capital, Yuganur Wijanarko di Jakarta, Kamis.

Dengan demikian, ia memperkirakan paska penurunan itu indeks BEI masih memiliki potensi penguatan menembus level psikologis berikutnya di 5.100 poin.

Ia merekomendasikan beberpa saham yang dapat diperhatikan Alam Sutera (ASRI), Tiga Pillar Sejaterah (AISA), Kawasan Industri Jababeka (KIJA).

Analis Panin Sekuritas, Purwoko Sartono menambahkan penurunan indeks BEI dipicu oleh langkah lembaga pemeringkat S&P (Standard & Poor`s) merevisi outlook Indonesia dari positif menjadi stabil. Namun, S&P masih mempertahankan peringkat Indonesia pada BB+ (double B plus).

Kendati demikian, ia mengatakan penurunan yang terjadi Kamis ini merupakan koreksi wajar yang terjadi di bursa saham, mengingat sebelumnya IHSG BEI juga sudah menguat signifikan.

"Kami proyeksikan IHSG BEI akan bergerak konsolidasi dengan kisaran 4.970-5.028 poin pada akhir pekan (Kamis, 3/5)," kata dia.

Tercatat transaksi perdagangan saham di BEI sebanyak 175.330 kali dengan volume mencapai 4,780 miliar lembar saham senilai Rp6,753 triliun. Saham menguat sebanyak 62, yang melemah 230 saham, dan 92 saham tidak bergerak atau stagnan nilainya.

Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng melemah 68,71 poin (0,30 persen) ke level 22.668,30, indeks Nikkei-225 turun 105,31 poin (0,76 persen) ke level 13.694,04, dan Straits Times menguat 34,21 poin (1,02 persen) ke posisi 3.402,39.

(KR-ZMF/S025)

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013