Tokyo (ANTARA News) - Kurs dolar berada di bawah tekanan di perdagangan Asia, Kamis, setelah Federal Reserve AS memilih untuk mempertahankan kebijakan uang longgarnya karena data ekonomi lemah.
Setelah pertemuan kebijakan Rabu, bank sentral AS mengatakan akan mempertahankan program pembelian obligasi 85 miliar dolar AS per bulan dan membuka pintu untuk pembelian lebih besar jika ekonomi terbesar dunia itu melambat di bawah pemangkasan anggaran besar Washington.
Kebijakan Fed, yang dikenal sebagai pelonggaran kuantitatif, bertujuan mempertahankan tekanan turun pada suku bunga jangka panjang, mendukung pasar hipotek dan kredit. Pelonggaran bank sentral cenderung memberikan tekanan pada mata uang nasional.
Dolar merosot menjadi 97,26 yen di perdagangan Tokyo pada Kamis sore dari 97,40 yen di New York pada Rabu sore.
Kenaikan greenback terhenti pekan lalu hanya sedikit kurang dari tanda 100-yen yang telah tercapai empat tahun lalu, karena data manufaktur dan lapangan pekerjaan menggambarkan keadaan ekonomi AS yang mengkhawatirkan.
Pedagang juga khawatir dengan angka resmi yang menunjukkan bahwa tingkat pengangguran zona euro mencapai rekor baru 12,1 persen pada Maret, sementara lembaga pemeringkat Moody`s menurunkan peringkat utang Slovenia dua tingkat ke status sampah -- dengan prospek negatif -- memperingatan kemungkinan negara tersebut memerlukan dana talangan.
Euro juga melemah di Asia pada Kamis menjadi 128,07 yen dari 128,37 yen dan menjadi 1,3167 dolar dari 1,3180 dolar menjelang pertemuan kebijakan Bank Sentral Eropa (ECB).
Pembuat kebijakan ECB akan bertemu Kamis dengan spekulasi luas bahwa mereka kemungkinan menurunkan suku bunga acuannya dari rekor terendah saat ini, dan juga meluncurkan langkah baru untuk memulai pinjaman bank yang terhalang.
Pasar juga mengawasi keadaan ekonomi China, setelah data baru pada Rabu menunjukkan sedikit perlambatan dalam kegiatan manufaktur April.
Dolar bervariasi terhadap mata uang utama Asia lainnya.
Greenback menguat menjadi 1,2334 dolar Singapura dari 1,2315 dolar Singapura di perdagangan Asia pada Rabu, menjadi 29,39 baht Thailand dari 29,31 baht, dan menjadi 41,19 peso Filipina dari 41,12 peso.
Unit AS turun menjadi 53,73 rupee India dari 53,80 rupee, menjadi 29,52 dolar Taiwan dari 29,55 dolar Taiwan, menjadi 1.099,49 won Korea Selatan dari 1.101,75 won, dan menjadi 9.730 rupiah Indonesia dari 9.732 rupiah.
Dolar Australia jatuh menjadi 1,0245 dolar AS dari 1,0365 dolar AS sedangkan yuan China naik tipis menjadi 15,78 yen dari 15,75 yen, demikian AFP.
(A026/B008)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013