Karena tidak ada kantor dan ruang lainnya, kami terpaksa mengalah dengan mengubah kamar mandi menjadi ruang kantor
Cianjur (ANTARA News)- Minimnya ruang kelas membuat guru dan kepala sekolah di SMP 6 Sindangbarang, Cianjur, Jabar, terpaksa manfaatkan tiga kamar kecil diubah sebagai ruang kantor dan perpustakaan.
Informasi dihimpun, sebelumnya SMP 6 berstatus kelas jauh dan kembali berubah menjadi SMP cerdas seatap, hingga akhirnya memiliki bangunan sendiri yang terdiri dari satu ruang kelas dan ruang kantor dan empat kamar mandi.
Seiring waktu jumlah siswa di sekolah tersebut terus bertambah hingga mencapai 97 orang siswa yang terdiri dari kelas VII,VIII, IX. Sehingga pihak sekolah membagi jadwal masuk pagi dan siang secara bergiliran.
Bahkan seiring bertambahnya siswa tersebut, membuat kepala sekolah dan 10 orang guru memilih untuk memakai ruang kantor menjadi ruang belajar bagi siswa, meskipun lahan yang dimiliki sekolah masih luas.
"Karena tidak ada kantor dan ruang lainnya, kami terpaksa mengalah dengan mengubah kamar mandi menjadi ruang kantor, gudang dan perpustakaan. Hanya satu kamar mandi yang bisa dipakai," kata Kepala Sekolah SMP 6 Dida Suandiana, dihadapan wartawan.
Dia menuturkan, meskipun berkantor di kamar mandi atau kamar kecil, pihaknya menilai tidak menganggu proses belajar mengajar siswa. Bahkan 10 orang guru merasa tetap bersemangat memberikan pelajaran meskipun hanya berkantor di bawah pohon atau di warung di samping sekolah.
Sementara itu, puluhan siswa sekolah tersebut, berharap sekolah mereka mendapat bantuan dari dinas terkait di Pemkab Cianjur, Provinsi Jabar atau pusat, layaknya sekolah lain yang memiliki ruang kelas yang cukup berikut ruang penunjang lainnya.
"Selama ini kami terpaksa masuk secara bergiliran kadang kebagian pagi kadang siang. Kalau siang konsentrasi sudah buyar karena panas atau kehujanan ketika berangkat. Harapan kami ada tambahan ruangan agar semua kelas masuk pagi," pinta Rohman (14) salah seorang siswa.
Sedangkan akibat miniminya ruang kelas di SMP tersebut, membuat sebagian besar warga sekitar memilih untuk menyekolakan anaknya ke sekolah lain yang jaraknya cukup jauh dari wilayah tersebut.
Warga berharapa pemerintah terkait segera melihat ke lokasi sekolah yang memiliki lahan hingga 6000 meter lebih dan layak diberikan bantuan tambahan ruang kelas dan ruang kantor untuk guru, agar guru dan kepala sekolah tidak berkantor di bekas kamar mandi lagi.***4***(KR,FKR)
(U.KR-FKR/C/Y003/Y003) 02-05-2013 16:28:04
Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013