Data Ditjen Migas Kementerian ESDM yang dikutip di Jakarta, Rabu menyebutkan, harga minyak mentah Indonesia (Indonesia crude price/ICP) terus mengalami penurunan.
Pada April 2013, ICP tercatat 100,19 dolar per barel atau turun dibandingkan Maret 2013 yang 107,42 dolar per barel. ICP Maret tersebut juga lebih rendah dibandingkan Februari 2013 sebesar 114,86 dolar per barel.
Sementara, pada periode Januari 2013, rata-rata ICP mencapai 111,07 dolar per barel. ICP periode Januari-April 2013 yang 108,38 dolar per barel tersebut lebih tinggi dibandingkan asumsi APBN sebesar 100 dolar per barel.
Sebelumnya, Wakil Menteri ESDM Susilo Siswoutomo mengatakan, pemerintah akan mengajukan revisi ICP dalam RAPBN Perubahan 2013 antara 100-110 dolar per barel. Revisi akan diajukan ke DPR pada pertengahan Mei 2013.
Tim Harga Minyak Indonesia mengemukakan, penurunan ICP pada April 2013 dikarenakan penurunan permintaan akibat pelambatan pertumbuhan ekonomi dunia terutama China dan berakhirnya musim dingin, serta kenaikan pasokan minyak dari Amerika Utara, Sudan dan Yaman.
Harga minyak dunia lainnya untuk jenis West Texas Intermediate (WT) atau Nymex tercatat turun 0,89 per barel dari 92,96 dolar per barel pada Maret menjadi 92,07 dolar per barel pada April 2013.
Lalu, Brent (ICE) turun 6,11 dolar per barel dari 109,54 dolar per barel pada Maret menjadi 103,43 per barel pada April 2013.
Sementara, harga minyak jenis Tapis (Platts) turun 6,39 dolar dari 114,91 dolar pada Maret menjadi 108,52 dolar pada April dan patokan OPEC turun 5,37 dolar dari 106,44 dolar pada Maret menjadi 101,07 dolar pada April 2013.
Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013