Jakarta (ANTARA News) - Ketua DPR RI Agung Laksono menyatakan perlunya Komisi I membentuk Panitia Kerja (Panja) untuk mengusut penemuan senjata dan amunisi dalam jumlah besar di rumah mendiang Brigjen Koesmayadi yang sebelumnya menjabat Wakil Asisten Logistik KSAD.
"Panja DPR itu bertujuan untuk mengawal agar investigasi atas temuan senjata itu tidak menguap begitu saja," katanya kepada pers di DPR Jakarta, Senin.
Agung juga mengatakan, instansi militer harus memberikan penjelasan kepada masyarakat luas mengenai kasus temuan senjata dan amunisi itu.
Menurut dia, tim investigasi yang dibentuk oleh instansi militer harus dapat menjelaskan apakah kasus temuan senjata itu ada kaitannya dengan kasus jual beli senjata serta kasus terorisme di Indonesia.
"Masyarakat luas perlu tahu apakah hal itu ada kaitannya dengan senjata-senjata yang ditemukan itu," tambahnya.
Agung mengatakan, dengan adanya Panja Komisi I DPR dan Tim Investasi dari TNI yang menyelidiki kasus temuan senjata itu, diharapkan masyarakat dapat memperoleh informasi yang lengkap dan objektif.
"Yang penting kasus ini tidak menguap begitu saja," kata Agung.
Menindaklanjuti masalah temuan senjata ini, Komisi I DPR juga berencana memanggil Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) TNI Jenderal Djoko Santoso untuk memberikan klarifikasi kepada anggota Komisi I DPR.
Sekretaris Pokja Pertahanan Komisi I DPR Ade Daud Nasution mengatakan, KSAD diharapkan dapat memenuhi pemanggilan Komisi I DPR pada Senin pekan depan untuk menjelaskan secara detil temuan amunisi dan senjata dalam jumlah besar di rumah almarhum Brigjen Koesmayadi.
Temuan ribuan amunisi dan puluhan senjata api serta granat di rumah itu, menurut Ade, harus diselidiki karena tidak wajar untuk standar penyimpanan senjata di lingkungan TNI.
Temuan itu terjadi saat pihak Pusat Polisi Militer (Puspom) TNI AD menarik kembali barang-barang inventaris TNI yang pensiun atau meninggal dunia.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006