... mereka sedang berpesta minuman keras... "
Pekanbaru, Riau (ANTARA News) - Sekitar dua puluh orang remaja jalanan (anak punk) di Kota Pekanbaru, Riau, menganiaya Prajurit Dua Diko, seorang anggota TNI AD setempat.
"Penganiayaan oleh anak punk ini terjadi sekitar pukul 01.00 WIB Rabu kemarin," kata Kepala Kepolisian Sektor Kota, Polresta Pekanbaru, Komisaris Polisi Yodi, di Pekanbaru, Kamis. Di sini, seorang anak punk tiba-tiba muncul ke luar satu gang, dalam keadaan terluka parah di kepala.
Peristiwanya terjadi di belakang pusat perbelanjaan Modern, Ramayana, Jalan Walter Monginsidi, Pekanbaru.
Menurut saksi mata, awal tindak penganiayaan itu terjadi ketika Diko sedang berkumpul bersama dua temannya di Jalan Cokroaminoto, tidak begitu jauh dari rumah anak punk yang terluka di kepalanya itu.
Karena penasaran, lanjut saksi mata, Diko mendekati sekumpulan anak jalanan itu sambil bertanya tentang aktivitas mereka dini hari itu.
"Awalnya pertanyaan Diko ditanggapi baik, namun semakin lama anak-anak punk itu semakin tidak jelas. Setelah di cek, ternyata mereka sedang berpesta minuman keras," kata Rio, teman Diko.
Karena menilai mabuk-mabukan gerombolan anak punk itu bisa mengganggu ketertiban umum, Diko menegur mereka. Namun teguran Diko, kata dia, disambut makian seorang anak punk hingga membuat anggota TNI AD ini berang.
"Saat itu, Diko kembali menegur anak punk itu, namun seseorang diantaranya berusaha mendekat dan melayangkan pukulan. Melihat seorang temannya telah mengambil keputusan untuk menghantam Diko, spontan secara bergerombolan seluruh anak-anak jalanan tersebut mengeroyok Diko," katanya.
Melihat jumlah remaja jalanan itu yang begitu banyak, kata dia, dirinya dan seorang teman lainnya memilih menjauh sambil berlari dan meminta bantuan warga sekitar. "Waktu itu, warga kemudian datang membantu dan berhasil menangkap lima dari sekitar 20 lebih anak punk yang mengeroyok Diko," katanya.
Pewarta: Fazar Muhardi
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013