"Ini tentunya game changer, kami melihat akan hidup peluang-peluang wisata maupun mobilitas yang kami dapatkan, data-data bahwa banyak warga Jakarta, terutama Jakarta Selatan yang sangat gemar berwisata di Lembang, Bandung," ujar Sandiaga saat ditemui di Jakarta, Rabu.
Dirinya juga menyebut, dengan beroperasinya kereta cepat pertama di Asia Tenggara ini akan buka banyak peluang usaha, termasuk usaha transportasi.
Pasalnya di Stasiun Padalarang Bandung, penumpang bakal menggunakan transportasi lain menuju tujuan selanjutnya.
Selain itu, ujarnya lagi, wisata kuliner juga menjadi salah satu subsektor ekraf yang diminati pelancong. Sehingga peluang usaha masih sangat terbuka.
Diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo hari ini menjajal kereta cepat Jakarta-Bandung.
Presiden mengakui bahwa dirinya sudah empat kali meninjau ke proyek kereta cepat, namun baru pertama kali menjajal transportasi massal tersebut dari Stasiun Halim menuju Stasiun Padalarang, dilanjutkan Stasiun Bandung.
"Nyaman, dan pada kecepatan tadi 350 tidak terasa sama sekali, baik saat duduk maupun saat saya berjalan sehingga ya ini lah peradaban," kata Presiden Jokowi di Stasiun Padalarang, Bandung, Jawa Barat.
Dalam uji coba tersebut, Presiden Jokowi sempat melakukan perhitungan peningkatan kecepatan kereta dari 320 km/jam hingga kecepatan maksimal untuk operasional, yakni 350 km/jam.
Dengan kecepatan itu, Presiden menceritakan bahwa perjalanan di dalam kereta sangat nyaman.
Ia pun mengaku bahwa sebetulnya laju kecepatan kereta cepat Jakarta-Bandung (KCJB) bisa mencapai 385km/jam.
Baca juga: Presiden sebut kereta cepat Jakarta-Bandung adalah peradaban
Baca juga: Kemenhub pastikan kereta cepat beroperasi 1 Oktober 2023
Baca juga: Presiden sebut kereta cepat Jakarta-Bandung adalah peradaban
Baca juga: Kemenhub pastikan kereta cepat beroperasi 1 Oktober 2023
Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023