Ada yang memodifikasi alatnya, tapi prinsip kerjanya samaJakarta (ANTARA) -
"Begitu dapat arahan, saya langsung kumpulkan pemilik gedung untuk sosialisasi, hasilnya sudah sekitar sepuluh gedung yang pasang water mist," kata Munjirin dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu.
Munjirin menjelaskan sebagai pelopor, alat kabut air sudah terpasang di Kantor Wali Kota Jakarta Selatan dan kini berlanjut di gedung-gedung sekitar.
Munjirin menunjuk gedung-gedung yang sudah mengoperasikan kabut air diantaranya Gandaria City, Indocement, dan Kalibata City.
Selain itu Munjirin juga menjelaskan sejumlah kabut air telah dimodifikasi alatnya oleh para pengelola gedung karena masih terbatasnya ketersediaan alat tersebut.
"Ada yang memodifikasi alatnya, tapi prinsip kerjanya sama karena kalau beli dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) kan harus antre, " jelasnya.
Sebelumnya Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menargetkan seluruh gedung Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memasang alat kabut air (water mist generator) untuk menekan polusi udara.
"Nanti kita keliling. Kita cari waktu kapan gitu (untuk mengecek)," kata Heru di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Senin (11/9).
Pengecekan tersebut dilakukan karena Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menargetkan penggunaan alat kabut air untuk mengurangi polusi udara sudah terpasang di perkantoran maksimum 11 September 2023.
"Sudah banyak kok yang beli," kata Heru.
Baca juga: 700 gedung milik swasta di DKI Jakarta siap pasang "water mist"
Baca juga: DLH DKI pertimbangkan uji coba "water mist" pakai sampah buah
Baca juga: Legislator sarankan DKI kaji kembali "water mist" pakai sampah buah
Pewarta: Ilham Kausar
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2023